Baca tanpa iklan
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Petugas Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar mengambil sampel darah menyusul adanya sejumlah sapi milik warga di Desa Kaliboto Kecamatan Mojogedang mati mendadak setelah sebelumnya sempat kejang-kejang.
Kabid Peternakan Dispertan PP Karanganyar, Heri Sulistyo menyampaikan, pihaknya telah mengambil beberapa sampel darah dari sapi untuk dilakukan uji laboratorium guna mengetahui penyebab kematian.
Pihaknya telah mengirim sampel darah tersebut ke Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta pada pekan lalu.
"Sudah dilabkan, tinggal menunggu hasil. Saya minta hasil anthrax dan sianida racun," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Sabtu (26/3/2022).
Dia memperkirakan hasil laboratorium tersebut keluar pada Selasa atau Rabu pekan depan. Apabila berdasarkan hasil laboratorium menunjukan kematian sapi disebabkan racun, lanjutnya, ada dugaan tindak kejahatan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada 18 sapi milik warga di empat dusun wilayah Desa Kaliboto yang mati selama satu bulan terakhir.
Kades Kaliboto, Hariyono mengatakan, gejala yang muncul sebelum sapi mati mendadak hampir sama yakni kejang-kejang kemudian perut sapi membesar. (Ais).
Baca juga: Mbah Lasiman Tewas Tersambar KA Joglosemar di Perlintasan Semarang, Tubuh Terpental Sampai 50 Meter
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Kota Semarang Sudah di Bawah Angka 10, Dinkes: Tetap Harus Patuhi Prokes
Baca juga: Wisata Petik Jambu di Karanganyar, Dirintis Ari Utami pada 2018, Yuks Cek Alamat Lengkapnya
Baca juga: Bila Ajal Tiba! Satpam di Semarang Ini Tiba-tiba Meninggal DUnia Saat Duduk di Pos, Terekam CCTV