TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Riuh gemuruh penonton terdengar lantang di halaman Lapas Kelas IIB Batang.
Sesekali mereka meneriaki peserta agar semangat, dan mengatur napas.
Ya, suasana keseruan itu begitu terasa saat berlangsungnya lomba crossfit warga binaan melawan para petugas Lapas.
Baca juga: Lima Dalang Unjuk Aksi Dalam Pagelaran Wayang Kulit Peringat HUT ke-56 Batang
Baca juga: Pemkab Batang Bongkar Rumah Kurniasih, Bikin Mata Berkaca-kaca
Baca juga: 3 Tempat Ngabuburit Seru dan Murah Meriah di Kabupaten Batang, Wajib Mampir saat Lewat Pantura
Baca juga: Target PT BPR BKK Batang Tahun Ini: Rasio Kredit Bermasalah di Bawah 5 Persen
Kedua entitas itu bertanding pada lomba crossfit rangkaian Hari Bakti Pemasyarakatan ke-58.
Bahkan, Kalapas Batang, Rindra Wardhana pun turut turun ikut lomba yang menguji ketahanan fisik itu.
Crossfit merupakan program latihan gabungan dua unsur sistem aerobik dan anaerobik.
Latihan menekankan perpaduan latihan interval dengan intensitas tinggi atau high intensity interval training (HIIT).
Crossfit terdiri atas beberapa variasi latihan dalam satu rangkaian sirkuit.
Para peserta lomba harus melewati beberapa jenis kegiatan yaitu berlari zig-zag, angkat ban truk, angkat beban, push up, sit up, pull up, dan sebagainya.
Kalapas Batang, Rindra Wardhana mengatakan, lomba crossfit muncul spontanitas dari dua instruktur pelatihan fisik yang juga petugas lapas.
"Ternyata berat juga lombanya, saya sepertinya kalah."
"Ini untuk seru-seruan saja," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (30/3/2022).
Dia mengatakan, hal itu juga sesuai dengan posisinya sebagai Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Batang.
Selain itu, ia juga mengundang petugas Rutan Pekalongan dalam even itu.
"Untuk lomba ini kami bertanding dengan grup,"