TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Pemkab Karanganyar terus berupaya menekan angka kematian ibu hamil (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
Berdasarkan data DKK Karanganyar, tercatat ada 6 kasus kematian ibu hamil pada 2019.
Kemudian jumlah itu meningkat menjadi 8 kasus pada 2020.
Baca juga: Tarling Akan Diawali di Masjid Agung Madaniyah Karanganyar
Baca juga: Panel Listrik Pamsimas di Karanganyar Terbakar Karena Korsleting Listrik
Baca juga: Cara Urus EKTP Hilang di Kabupaten Karanganyar Secara Online,Tanpa Antre
Baca juga: Empat Pegawai Diskominfo Karanganyar Dilatih Editing Video, Dikupas Dua Hari Bersama Tribun Jateng
Kepala DKK Karanganyar, Purwati menyampaikan, kasus kematian ibu hamil mengalami peningkatan pada 2020 apabila dibandingkan tahun sebelumnya.
"Ada 19 kasus (kematian ibu hamil) pada 2021."
"Cukup banyak karena 15 di antaranya terkonfirmasi Covid-19."
"Sisanya karena pendarahan," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (30/3/2022).
Pihaknya meminta supaya ibu hamil rutin melakukan pemeriksaan serta mempelajari buku KIA.
Dengan begitu apabila ada permasalahan terkait kehamilan, lanjutnya, ibu hamil sudah tahu apa yang harus dilakukan serta melakukan perencanaan.
Dia menjelaskan, dinas memiliki grup aplikasi pesan singkat yang di dalamnya beranggotakan bidan, koordinator Puskesmas, tim poned rumah sakit dan dokter obgyn.
Sehingga penanganan ibu hamil dapat tepat dan cepat.
"Kalau mau merujuk pasien, dikomunikasikan di grup sehingga tim sudah siap," terangnya.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, silaturahmi ini untuk menyemangati para ibu hamil, memberikan pengetahuan sehingga sudah ada persiapan sebelum melahirkan.
Kegiatan ini akan terus dilakukan sebagai upaya menekan angka kematian ibu dan bayi.
"Kami ingin generasi hebat, berkualitas," ucapnya. (*)
Baca juga: Ini Update Stok Sembako di Bulog Jateng, Akhmad Kholisun: Kami Pastikan Aman Hingga Idulfitri
Baca juga: MIN 1 Kendal Gagas Sekolah Nusantara, 29 Kelas Dinamai Kerajaan Islam
Baca juga: Semua Lapas di Kendal Tambah Personel Selama Ramadan, Antisipasi Kejadian Tahun Lalu, Ada Napi Kabur
Baca juga: Jalan Wahid Hasyim Semarang Jadi Satu Arah, Sosialisasi dan Uji Coba Selama Sebulan