Subarso menegaskan, petugas Satpol PP dalam beberapa hari terakhir sudah mengingatkan para pedagang.
Namun, banyak pedagang yang ngeyel dengan alasan lapak di pasar relokasi tidak ramai pembeli.
Dia berjanji, akan melakukan penertiban dan pengecekan berkala sepanjang Ramadan hingga Syawal mendatang.
"Biar pedagang asli saja yang berjualan di Pasar Condong ini, pedagang eks Pasar Weleri kami kembalikan ke pasar relokasi yang sudah disediakan oleh pemerintah. Supaya pasar tidak tumpah ke bahu jalan," tegasnya.
Sejumlah pedagang eks Pasar Weleri yang nekat berjualan di Pasar Condong mengaku enggan berdagang di pasar relokasi.
Lantaran pasar sepi dari pembali karena beberapa faktor.
Seperti yang disampaikan Jamiah (55), yang mengaku sempat berjualan di pasar relokasi.
Menurutnya, selama berjualan di Terminal Bahurekso itu, ia tidak mendapatkan pelanggan yang banyak.
Selain itu, Jamiah juga kesulitan tansportasi sore hari saat hendak pulang dari pasar relokasi.
"Jualan di pasar relokasi sepi, jadi saya pindah ke sini (Pasar Condong). Rumah saya juga jauh, kalau jualan di pasar relokasi, pas mau pulang sore hari enggak ada transportasi. Sampai kadang nangis enggak dapat bus," curhatnya.
Jamiah pun mengemasi dagangan sayurannya setelah Satpol PP datang menertibkan lapak.
Tetapi, dia tidak akan kembali ke pasar relokasi, dan memilih jualan keliling.
Pedagang lain, Atikasari mengatakan, sebelum penertiban ini dilakukan sudah ada sosialisasi dari pihak Satpol PP.
Tetapi, dia tidak bisa pindah dari lokasi pasar karena butuh pemasukan untuk kebutuhan keluarga.
Atikasari yang mengaku asli pedagang Pasar Condong berharap, pemerintah membuatkan lapak bagi pedagang jika pasar longopan dibubarkan.