Berita Viral

Dilaporkan Menyekap Karyawannya 10 Hari, Majikan Bantah dan Beberkan Cerita di Baliknya

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNJATENG.COM - Pemilik toko sembako berinisial F dilaporkan oleh karyawannya berinsial GF (18) ke Mapolres Malang.

GF mengaku disekap selama 10 hari di toko di Desa Bululawang, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Namun, F membantah tudingan telah menyekap karyawannya tersebut.

Baca juga: Panggul 2 Karung Koin, 2 Pemuda Gandeng Ibunya ke Dealer: Itu Impian Sejak Lama

Baca juga: Detik-detik Ibu Melahirkan di Mobil Ambulans yang Terjebak Lumpur Karena Jalanan Rusak Parah

Temukan selisih Rp 1 miliar

Kuasa Hukum F, Hatarto Pakpahan menjelaskan, pemilik toko mulanya menemukan selisih perhitungan laporan keuangan sebesar Rp 1 miliar.

F menduga uang tersebut digelapkan oleh GF, karyawannya.

GF juga disebut kerap melakukan proses penyimpangan penjualan sembako ketika bekerja.

"Misalnya jika gula 5 ton, 3 tonnya dijual sesuai mekanisme penjualan. Sedangkan 2 ton lainnya dijual dan hasilnya dipakai pribadi oleh GF," kata dia, Jumat (1/4/2022).

Tak hanya itu, pemilik toko juga didatangi sejumlah penagih yang diduga buntut ulah GF.

Sehingga untuk menemui beberapa penagih, GF diminta tinggal di rumah F selama 10 hari.

Ditempatkan di kamar dengan sejumlah fasilitas

Melalui Hartarto, F membantah tudingan telah melakukan penyekapan.

"Kalau dalam laporan itu dikatakan disekap, kami tidak setuju. Sebab, di dalam perundang-undangan kalau penyekapan itu merampas kemerdekaan seseorang," ujarnya.

Padahal F hanya menempatkan karyawannya itu di dalam sebuah kamar bersama sang suami untuk menyelesaikan persoalan keuangan tersebut.

Karena GF dan sang suami sering bercanda, dianggap mengganggu rumah tangga F, pintu kamar pun dikunci ketika malam.

Paginya F membuka kembali pintu tersebut.

"Di dalam kamar itu juga ada beberapa ventilasi, seperti jendela dan lubang besar di langit-langit. Sehingga kesempatan untuk keluar sebenarnya terbuka lebar," katanya.

Bantah soal target

Dugaan penyekapan yang dilaporkan oleh karyawan tersebut juga disebut-sebut dilatarbelakangi persoalan target penjualan.

Mengenai hal itu, F membantah.

Selama ini, dia mengaku memberikan gaji dan bonus yang layak untuk pegawainya tersebut.

Pihak F mengaku memiliki bukti percakapan antara dia dan karyawannya soal target.

"Kami ada bukti percakapan F dan GF, bahwa saat itu F hanya sifatnya memotivasi agar penjualan mencapai target Rp 30 juta. Apabila mencapai maka akan mendapat bonus tambahan," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Temukan Selisih Penjualan Rp 1 Miliar, Majikan di Malang Bantah Sekap Karyawannya Selama 10 Hari

Berita Terkini