" Jadi kita hanya dijadikan jembatan? Kau telah menipu kami. Awas kau kanciiiil," teriak buaya paling besar.
Baca juga: Dongeng Fabel Kancil dan Buaya di Sungai
2. Fabel Kancil dan Harimau Mencari Sabuk Raja
Suatu sore di belantara hutan yang lebat, Kancil sedang berjalan-jalan di sore hari.
Ia berjalan sambil bernyanyi menyelaraskan kicauan burung.
Saat sedang berjalan, tiba-tiba ia mendengar auman mengerikan.
Belum sempat kabur, dari semak-semak tiba-tiba muncul seekor harimau yang lapar.
Harimau itu pun segera menyergap tubuh Kancil.
"Pucuk dicinta ulam pun tiba, kamu datang di saat aku lapar," tutur Harimau disertai auman.
Kancil menelan ludah ketakutan. Tetapi Kancil yang cerdik berusaha menutupi ketakutannya.
"Oh harimau lama tidak bertemu," sapa Kancil.
"Iya kancil, mungkin ini akan menjadi hari terakhir pertemjan kita. Perutku sudah lapar. Kau akan jadi santapan soreku hari ini," kata Harimau gembira.
"Apa permintaan terakhirmu?" tanya Harimau lagi.
Kancil pun memutar otaknya untuk mengelabuhi harimau. Tak butuh lama, Kancil si Cerdik menemukan ide cemerlang.
"Aku tidak ada keinginan terakhir apapun. Aku hanya punya rahasia besar di hutan ini. Jika aku mati, rahasia besar ini tidak akan pernah diketahui siapapun," kata Kancil.