Guru Berkarya

Didiklah Siswa Sesuai Kodrat Zaman

Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratna Dyah Kusumawati SAg, Guru SMPN 16 Surakarta

Oleh: Ratna Dyah Kusumawati SAg, Guru SMPN 16 Surakarta

TEKNOLOGI merupakan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi di dunia pendidikan. Oleh karena itu, sudah selayaknya pendidikan memanfaatkan teknologi untuk membantu pelaksanaan pembelajaran. Ali bin Abi Thalib, salah seorang sahabat rasulullah pernah menyampaikan “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian”. Oleh karena itu mengikuti perkembangan zaman merupakan bagian dari dasar pendidikan anak-anak didik kita.

Senada dengan hal di atas, tokoh sekaligus Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa dalam melakukan pembaharuan yang terpadu hendaknya selalu diingat bahwa segala kepentingan siswa baik yang berkaitan dengan kehidupan dirinya maupun kehidupan kemasyarakatannya harus berdasarkan pada kodrat alam dan kodrat zaman.

Ki Hajar Dewantara juga mengingatkan agar para pendidik menggunakan azas Trikon dalam menuntun siswa untuk mencapai kekuatan-kekuatan kodratnya yang sesuai dengan alam dan zaman (Henricus, 2015:12). Azas Trikon tersebut adalah Kontinu, konvergen, dan konsentris. Kontinu, artinya seorang pendidik  harus menuntun siswa dengan melakukan perencanaan dan pengembangan yang berkesinambungan menyatu dengan alam masyarakat Indonesia untuk secara berkesinambungan mewariskan peradaban.

Konvergen, artinya seorang pendidik harus menuntun siswa dengan pemikiran yang terbuka terhadap segala sumber belajar, mengambil praktik-praktik baik dari kebudayaan lain, dan menjadikan kebudayaan kita bagaian dari alam universal. Konsentris, artinya seorang pendidik harus menuntun siswa dengan berdasarkan pada kepribadian karakter dan budaya kita sendiri sebagai pusat asasnya yang diyakini akan mampu menghadapi derasnya arus perubahan kodrat zaman seperti abad ke-21.

Hal inilah yang menjadi dasar bagi penulis sebagai guru di SMP Negeri 16 Surakarta tempat menulis mengajar dalam pembelajaran di kelas. Penulis sebagai pendidik berusaha menuntun siswa memiliki keterampilan abad ke-21, yaitu berpikir kritis dan solutif, kreatif, dan inovatif serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi. Cara mendidik pun harus berbeda dari zaman ke zaman disesuaikan dengan tuntutan zaman dengan memanfaatkan platform yang tersedia atau pengembangan aplikasi.

Dikutip dari laman Pusat data dan Teknologi Informasi kementerian pendidikan dan kebidayaan, ada banyak platform dan ragam teknologi pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru sesuai dengan kebutuhan belajar. Teknologi pembelajaran tersebut, antara lain Portal Rumah Belajar, Televisi Edukasi, Radio Suara Edukasi, Akun Pembelajaran (Belajar.id), dan lain sebagainya.

Pemanfaatan teknologi pembelajaran yang mendukung pembelajaran, seperti tersebut di atas, merupakan sebuah keniscayaan. Pada masa pandemi, penulis berusaha memanfaatkan teknologi informasi yang tersedia. Penggunaan WA group, Google Zoom, Google Meet, Google Classroom, blended learning, hingga home visit  merupakan keharusan selama PJJ dan PTM terbatas. Sementara untuk penilaian guru memanfaatkan Google form serta Quizizz.

Meski ada kelebihan dan kekurangan, upaya ini tentunya perlu dukungan dari semua pihak. Bukan tidak mungkin keberadaan platform yang ada terus akan dikembangkan seiring perkembangan zaman dan digunakan dalam pembelajaran pascapandemi. Tentunya semua pihak berharap pandemi segera berakhir sehingga pembelajaran tatap muka dapat terlaksana dan kekhawatiran loss learning dapat teratasi. (*)

Berita Terkini