Ramadan 2022

TADARUS Muh Fajar Shodiq UIN SOLO : Dakwah Ramadan Digital Era Disrupsi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Ruang ini memang ada plus minusnya, karena terkadang ulama seleb, yang viral atau hanya seseorang famous yang hanya mengerti sepotong mengenai agama, bisa di share ceramahanya di jutaan pengguna, entah sumber marajinya lengkap atau tidak. Peningkatan kualitas Da’i saat ini memang diperlukan, baik secara materi maupun penguasaan

Teknologi Informasi

Selanjutnya, strategi inovasi materi dakwah. Materi dakwah meski penting, namun cara penyampiannya membosankan, bertele-tele dan tidak kekinian juga bisa ditinggalkan oleh audiens.

Pelajari materi yang dibutuhkan masa kini atau yang berpikir out of the box .

Durasi penyampaian maksimal 3 menit, sekarang diperlukan untuk meng-upload materi ceramah di FB, Tiktok maupun IG yang ternyata lebih disukai pengguna internet.

Untuk itu perlu kreasi yang mumpuni untuk orang-orang yang siap dengan situasi dan kondisi seperti ini.

Strategi terakhir adalah upaya mengusung narasi moderasi Islam dan menyelamatkan jurnalisme yang sehat. Muatan dakwah wasathiyah yang tidak memiliki kecenderungan untuk memecah belah umat, merupakan hal yang serius harus diperjuangkan.

Komitmen harus diusung oleh penulis, jika dakwah melalui literasi konten tulisan juga untuk dakwah melalui konten video harus hadirkan informasi atau opini yang bebas, bertanggung jawab, stop hoax dan ujaran kebencian serta rasis serta menjunjung tinggi nilai-nilai keilmuan dan keadaban public serta etika agama dalam hal ini Islam.

Momentum Ramadhan Digital

Spirit Ramadhan pada masa literasi digital saat ini perlu serangkaian strategi perancangan komunikasi dakwah digital yang bisa menampung banyak warganet.

Strategi utamanya merancang dengan tepat dan matang konten yang akan dirilis dengan perhitungkan kecepatan pengunggahan, ketepatan momentum hingga perhitungkan krisis komunikasi atau dampak yang mungkin muncul setelah pengunggahan.

Muatan-muatan pesan ramadhan yang bisa diunggah dan dijadikan konten, bisa diperhitungkan baik-baik isinya, baik berupa ibadah sederhana, pahala-pahala yang didapat, keutamaan bulan ramadhan serta pernak-pernik ramadhan dimasa sahabat dan tabi’in dan masa kini yang bisa dijadikan inspirasi.

Ide-ide segar penyampaian dakwah ramadhan tak hanya melulu sekedar opini, kritik sosial namun sewajarnya bisa melaksanakan kata-kata, karena pedakwah bisa menjadi influencer yang memiliki kemampuan untuk mempengaruh orang lain karena kapasitas ilmunya sebagai da’i, yang berhubungan dengan audiens.

Kehati-hatian para pendakwah ramadhan untuk memilih kalimat yang disampaikan juga sangat diperlukan, karena pada dasarnya penyampai pesan, dalam hal ini pendakwah memiliki sifat irreversible cumunication.

Sifat ini menjadi berbahaya jika terdapat distorsi pesan, apalagi pesan agama yang berhubungan dengan ayat-ayat Illahiyah.

Halaman
123

Berita Terkini