Berita Regional

3 Pria Rudapaksa Gadis Bergiliran hingga Korban Tewas, Mengaku Cemburu dan Dendam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Gadis berinisial TM (21) bernasib nahas.

Dia tewas setelah berkali-kali dirudapaksa oleh tiga orang pria di kamar kosnya di kawasan Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Jumat (22/4/2022).

Salah satu pelaku yang berinisial MBA merupakan pacar korban.

Baca juga: Pria yang Ancam Patahkan Leher Wali Kota Medan Minta Maaf: Saya Kira Pak Bobby Itu Bos Tukang Parkir

Sementara dua pelaku lain, AS dan AK, merupakan rekan dari MBA.

Kasus rudapaksa berujung pembunuhan ini pertama kali diungkap oleh pihak rumah sakit umum daerah (RSUD) Tarakan yang menghubungi Polsek Kemayoran.

Pihak rumah sakit melaporkan perihal seorang pasien yang terindikasi menjadi korban kekerasan.

Kronologi Rudapaksa Berujung Pembunuhan


Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Wisnu Wardana menjelaskan, korban mulanya sedang beristirahat di kamar kosnya pada malam hari.

Kemudian, pelaku MBA datang secara diam-diam ke kamar kos korban bersama dua pelaku lainnya.

"MBA datang bersama dua rekannya secara bersama-sama dan merudapaksa TM.

Rudapaksa dilakukan secara bergilir," ujar Wisnu di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Senin (25/4/2022).

Saat seorang pelaku merudapaksa korban, dua pelaku lainnya memegang tangan dan kaki korban.

Para pelaku melakukan hal itu bergiliran.

Setelah diperkosa berkali-kali, korban berusaha melawan dengan berteriak.

"Informasi yang diperoleh dari tersangka, kurang lebih delapan kali telah dilakukan rudapaksa (korban melawan)," tutur Wisnu.

 
Melihat korban melakukan perlawanan, salah satu pelaku membekap korban menggunakan bantal dan memukul hingga korban pingsan.

"Mengetahui korban pingsan, akhirnya (korban) dibawa ke rumah MBA.

Setelah dibawa ke rumah, lalu dibawa ke RSUD Tarakan," ucap Wisnu.

Korban dinyatakan meninggal dunia oleh pihak RSUD Tarakan. 

Polres Metro Jakarta Pusat lalu menyelidiki kasus tersebut dan menangkap ketiga pelaku.

"Pihak RS koordinasi ke polisi, kami kembangkan, kami amankan ketiga pelaku MBA, AK, dan AS," kata Wisnu.

Faktor Cemburu dan Dendam


Kapolsek Kemayoran Kompol Ewo Samono mengatakan kasus rudapaksa disertai pembunuhan itu dilatarbelakangi faktor cemburu dan dendam.

"Kecewa karena pacarnya sering open booking order (BO) melalui Facebook," kata Ewo.

Menurut Ewo, MBA pernah memergoki TM melakukan open BO tersebut.

Kemudian, tersangka lainnya merudapaksa dan membunuh korban karena dendam.

Hal ini disebabkan pelaku pernah disebut miskin oleh korban.

"Dan satu (lainnya) dia hanya ingin merasakan keinginan berhubungan badan sehingga pada kesempatan itulah mereka semuanya melakukan kejadian itu," ucap Ewo.

 
Ewo mengatakan bahwa aksi rudapaksa yang berujung pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 23.00 WIB.

"Barang bukti yang diamankan adalah bantal, sprei selimut, pakaian dalam korban, kondom, dan barang-barang pribadi korban dan tersangka," ujar dia.

Ketiga Pelaku Positif Narkotika


Ketiga pelaku rudapaksa dan pembunuhan terhadap seorang gadis itu dinyatakan positif narkotika.

Hal itu diketahui dari hasil tes urine dari ketiga pelaku yang dilakukan oleh Polsek Kemayoran.

"Satu orang menggunakan ganja dan dua orang (positif) sabu-sabu," kata Ewo.

Ewo mengungkapkan, satu di antara ketiga pelaku masih di bawah umur.

"AS berumur 17 tahun 4 bulan, masih di bawah umur," kata Ewo.

Dari ketiga pelaku tersebut, ada yang berstatus sebagai karyawan swasta dan pengangguran.

Akibat perbuatannya, ketiga pelaku dijerat Pasal 285 KUHP 170 ayat 2 huruf 3 dan Jo Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman penjara lebih dari 12 tahun. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketika Cemburu dan Dendam Jadi Alasan 3 Pria Perkosa Gadis secara Bergilir hingga Meninggal di Kemayoran..."

Baca juga: Kecelakaan Maut di Malang: Pikap Oleng Tabrak 3 Motor, 1 Orang Tewas

Berita Terkini