Dalam beberapa tahun terakhir, dia menambahkan, Indonesia telah melakukan banyak reformasi dari sisi perbaikan regulasi dan iklim investasi, terutama melalui Omnibus Law atau UU Cipta Kerja.
"Perbaikan regulasi yang mendorong kemudahan investasi ini dilaksanakan melalui risk-based assessment sehingga tidak akan mengorbankan aspek lingkungan," ujarnya. Diberitakan sebelumnya,
Adapun, Indonesia sedang berusaha mengembangkan persediaan domestik nikel, terutama dalam hal mengekstrasi bahan kimia baterai, pembuatan baterai, dan perakitan kendaraan listrik.
Indonesia sudah menandatangani kesepakatan senilai miliaran dollar AS dengan perusahaan Korea Selatan dan China untuk memanfaatkan sumber daya nikel, dan sudah lama ingin bekerja sama dengan Tesla.
Tambang di Brasil bernama Vale pekan lalu menandatangani kesepakatan jangka panjang dengan Tesla untuk memasok baterai dari cabangnya di Kanada. Vale juga beroperasi di Indonesia. (Kompas.com/Ade Miranti Karunia)