TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Langkah cepat diambil Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi untuk melakukan transformasi pendidikan.
Program berbasis 'Among Siswa' diluncurkan untuk menjawab tantangan pendidikan di era yang akan datang.
Yaitu, sebuah program yang digagas sebagai tumpuan meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Kendal.
Program strategi Among Siswa ini mengutip filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara.
Yaitu, 'ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani' yang bermakna, guru menjadi pamong, mendidik dengan welas asih sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dasar itulah yang melahirkan strategi baru sebagai awal transformasi pendidikan di Kabupaten Kendal, utamanya pendidikan jenjang SD dan SMP sederajat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi menjelaskan, transformasi pendidikan ini bakal diikuti semua satuan pendidikan yang ada.
Strategi Among Siswa merupakan implementasi penerjemahan dari kebijakan gerakan merdeka belajar.
Antara lain adalah guru penggerak, sekolah penggerak, dan juga implementasi kurikulum merdeka belajar.
Dalam mengimplementasikannya, kata Wahyu, sekolah harus siap memetakan kebutuhan siswa berdasarkan bakat minat siswa.
Misalnya, di lingkungan sekitar sekolah terdapat anak-anak berkebutuhan khusus, maka sekolah bisa menyiapkan program pembelajaran sekolah inklusif.
Begitu pula sekolah yang lingkungannya banyak anak-anak berpotensi di bidang olahraga. Maka sekolah bersiap menyediakan kelas khusus olahraga.
"Among Siswa ini melihat pada minat bakat peserta didik seperti apa, potensinya seperti apa, sekolah akan menyediakan," terangnya, Minggu (22/5/2022).
Lebih lanjut, program strategi ini bisa dijalankan dengan mengenali lebih dulu bakat dan potensi anak-anak.
Didukung dengan road map sarana dan prasarana pendidikan di semua sekolah yang saat ini masih dipetakan.
Menurut Wahyu, program ini diharapkan bisa melahirkan sumber daya mausia (SDM) yang unggul dan kompeten.
Dengan cara, berani melakukan perubahan ke arah lebih baik lagi dengan hal-hal yang inovatif.
"Kepsek dan guru adalah pemimpin oendidikan yang harus terus belajar, bergerak, dan menggerakkan. Tentunya harus didukung oleh semua stake holder yang menjadi ekosistemnya, agar strategi program ini bisa berjalan dengan baik," harapnya.
Program Among Siswa ini diresmikan pada, Sabtu (21/5/2022) kemarin, dihadiri Dirjen Paud Dikdasmen Kemendikbudristek Jumeri, Bupati Kendal Dico M Ganinduto, dan seluruh stake holder terkait.
Di antaranya, DPRD Kabupaten Kendal, Pj Sekda Kendal, Disdikbud Provinsi Jawa Tengah, BPSDMD Jateng, Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Tengah, Badan Akreditasi Sekolah Jawa Tengah, Upgris, Tanoto Foundation, Kepala OPD Kendal, Kemenag Kendal, Cabdin Wilayah XIII Disdikbud Provinsi Jateng, sekolah penggerak, koordinator pendidikan wilayah, pers, dan beberapa pihak lainnya.
Dirjen Paud Dikdasmen Kemendikbudristek, Jumeri menyampaikan, strategi Among Siswa ini hasil dari penerjemahan program dari kementerian.
Di mana harus dilakukan transformasi pendidikan Indonesia untuk memberikan kualitas pendidikan yang lebih bermutu.
Hal ini perlu dilakukan lantaran perkembangan dan potensi anak berbeda beda, makam harus dipetakan dengan program inovasi dan kolaborasi.
Menurut dia, transformasi pendidikan ini untuk mengembangkan potensi yang dimiliki masing-masing siswa.
Guna menjangkau tiga tujuan utama, meliputi akses pendidikan yang tinggi, peningkatan hasil belajar yang berkualitas, pemerataan layanan pendidikan bermutu baik dari sisi geografis, hingga sosial ekonomi.
Selain itu, program ini diharapkan jadi gerakan merdeka belajar, di mana seluruh elemen pendidikan harus bergerak semua.
"Ini sebuah inovasi yang menyambut tranformasi digital. Tujuannya untuk meningkatkan capaian pendidikan di Kendal," jelas dia.
Menurut Jumeri, satuan pendidikan lah yang akan mengeksekusi setiap kebijakan pemerintah.
Dibantu oleh sekolah penggerak yang diharapkan jadi katalisator pengembangan pendidikan di Indonesia.
Dengan catatan, program Among Siswa ini harus dipastikan berjalan dan memberikan manfaat kepada orang lain.
"Kabupaten Kendal merupakan daerah yang selangkah lebih maju dalam mengimplementasikan arahan kebijakan pusat. Kami harap nantinya semua daerah melakukan transformasi pendidikan untuk pendidikan lebih maju lagi," harapnya.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto menuturkan, strategi Among Siswa ini diharapkan menjawab tantangan SDM di era perubahan zaman.
Dico mendorong penuh semua tenaga pendidik agar meningkatkan kualitas masing-masing.
Sehingga, kebutuhan siswa bisa difasilitasi dengan optimal.
Contohnya, memberikan kesempatan siswa berkreatifitas sesuai potensi yang dimiliki.
"Ini jadi suatu kebanggaan bagi saya melihat program Among Siswa. Jangan sampai ini jadi seremoni saja, harus diseriusi sebagai agen perubahan," tuturnya.
Dico berharap, semua indikator bisa dijalankan dengan baik. Termasuk memajukan sekokah inklusif, pengembangan potensi olahraga, dan beberapa indikator lainnya.
"Saya yakin, kurikulum pendidikan Kendal ke depan lebih baik lagi. Petakan seluruh potensi sekolah di Kendal, mulai dari SDM, hingga sarprasnya," lanjut Dico.
Diketahui, guru saat ini masih menjadi satu-satunya sumber belajar. Sehingga seharusnya mampu menjadi pamong, mendidik dengan welas asih terhadap siswa.
Strategi penjaminan pendidikan dasar dengan filosofi Among Siswa ini diharapkan dapat mewujudkan Kendal unggul.
Di mana pengelolaan pendidikan dijalankan dari hulu ke hilir, harus berpihak pada siswa.
Dengan cara, memahami dan mengetahui kebutuhan belajar siswa melalui prencanaan jangka pendek dan menengah
Di antaranya, membentuk tim efektif agar program bisa berjalan, Raperbup PPDB kelas khusus olahraga, Raperbup penyelenggaran kegiatan pendidikan inklusif didukung dengan penetapan 28 sekolah piloting sekolah inklusif.
Mengaplikasikan e-Pengawasan dengan metode kenali dan dalami, aplikasi penerimaan peserta didik baru yang mengakomodir kelas khusus olahraga, terbangun platform kendal learning managemen system atau sebuah program pembelajaran dan pelatihan secara elektronik untuk memafasilitasi guru belajar secara mandiri, pengembangan kompetensi guru dalam pembelajaran berdiferensiasi sebagai implementasi kurikulum merdeka belajar. (Sam)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :