TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - 493 calon haji asal Kabupaten Kendal bakal berangkat ke Arab Saudi pada tahun ini.
Jumlah tersebut baru separo dari kuota 978 calon haji yang tertunda pada 2020.
Dikarenakan, adanya pembatasan umur calon haji maksimal 65 tahun yang bisa berangkat ke Tanah Suci.
Baca juga: 300 Runners Jajaki Lintasan 5 Kilometer di Perbukitan Patean Kendal
Baca juga: Omahe Opa Kendal Serap 1.500 Wisatawan, Bupati Dorong Destinasi Wisata Baru Jadi Magnet Wisman
Baca juga: Peluncuran Program Among Siswa Demi Tingkatkan Mutu Pendidikan di Kendal
Baca juga: Polisi Ungkap Motif Pria Kendal Cabut Selang Oksigen Ibunya, Uang Warisan Ratusan Juta Dipakai Istri
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kendal, Mahrus mengatakan, calon jemaah haji yang akan berangkat pada 2022 ini sebanyak 493 orang.
Terdiri dari 465 calon haji reguler dan petugas (pendamping), serta 28 calon haji cadangan.
Menurutnya, kuota haji pada 2020 mencapai sekira 1.200 orang, namun hanya 978 jemaah yang melakukan pelunasan.
Praktis, masih ada 485 jemaah yang tertunda keberangkatannya pada 2023, lantaran adanya pembatasan usia jemaah.
"Karena adanya pembatasan usia maksimal 65 tahun dari Pemerintah Arab Saudi, calon jemaah haji dari Kendal yang akan berangkat tahun ini ada 493 orang."
"Itu sudah termasuk petugas dan cadangan," terangnya kepada Tribunjateng.com, Senin (23/5/2022).
Menurut Mahrus, segala persiapan sudah dilakukan untuk memastikan semua persyaratan calon haji.
Mulai dari vaksin miningitis, paspor, hingga koper jemaah.
Saat ini, calon haji sudah mulai mengikuti bimbingan manasik haji dari tingkat kabupaten, hingga kecamatan.
Di tingkat kecamatan, para jemaah haji akan mengikuti bimbingan manasik pada 24-27 Mei.
Termasuk 28 calon haji yang menjadi cadangan dengan jadwal pemberangkatan terpisah dari jemaah reguler.
"Saat ini, kami belum menerima jadwal pasti keberangkatan calon haji asal Kendal."
"Namun, persiapan sudah beres, tinggal nanti saat mau keberangkatan, setiap calon jemaah haji harus tes PCR yang berlaku 72 jam," tuturnya.
Dari kuota yang ada, Kemenag Jateng mendata 1 calon haji mengundurkan diri lantaran pendampingnya gagal berangkat.
Pihaknya berharap, pada 2023 dan seterusnya, kuota haji asal Indoneisa bisa kembali normal.
Guna memangkas daftar tunggu keberangkatan haji di Indonesia, termasuk Kabupaten Kendal.
"Sekarang daftar tunggunya sampai 30 tahun."
"Sudah cukup panjang dan mohon bersabar," terang dia.
Seorang calon jemaah haji, Sri Murniati (47) senang akhirnya bisa terpanggil.
Dia bersama suami seharusnya berangkat pada 2020, namun tertunda hingga 2022 karena pandemi Covid-19.
"Saya menunggu sejak 2011, jadwalnya berangkat 2020."
"Baru bisa berangkat pada tahun ini," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Senin (23/5/2022).
Hal serupa dialami Farida (22) calon haji asal Kaliwungu.
Farida bersama ibundanya sudah mendaftar haji pada 2009 dan jadwalnya berangkat pada 2020.
Dia senang karena akhirnya bisa berangkat pada tahun ini.
"Sempat tertunda 2 tahun, Alhamdulillah bisa berangkat tahun ini."
"Untuk persiapan sudah semua," kata dia.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto berharap, semua calon haji bisa mengikuti manasik haji secara maksimal.
Sehingga bisa memperoleh arahan dari pembimbing untuk bekal beribadah di Tanah Suci.
"Kami doakan bersama agar semua calon jemaah haji bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan, ibadah hajinya lancar, dan kembali ke Kendal dengan selamat."
"Kami berharap dan berdoa agar aturan tahun berikutnya, usia di atas 65 tahun bisa berangkat," harap Dico. (*)
Baca juga: Milad Ke-57, UMP Purwokerto Gelar Turnamen Voli
Baca juga: Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Akhlak Terpuji melalui Metode dan Media Audio Visual
Baca juga: Lakukan Peluncuran, Ganjar: Jaga Kesehatanmu untuk Lari di Borobudur Marathon 2022
Baca juga: Menumbuhkan Semangat Belajar dengan Model Pembelajaran Penemuan