"Kami akan memiliki kekuatan dan sumber daya yang cukup untuk mempertahankan diri. Namun, mungkin saja agar tidak dikepung, kami harus mundur," kata Gaidai di Telegram.
Haidai menyatakan, sebanyak 90 persen bangunan di Sievierodonetsk rusak, dengan 14 gedung tinggi hancur dalam penyerangan terbaru. Kendati demikian, lapor Al Jazeera, ia membantah klaim Rusia bahwa kota timur Severodonetsk telah berhasil dikepung.
"Rusia tidak akan dapat merebut wilayah Luhansk dalam beberapa hari mendatang, seperti yang diprediksi para analis. Kami akan memiliki kekuatan dan sarana yang cukup untuk membela diri," tulis Haidai.
Berbicara kepada televisi Ukraina, Haidai mengungkapkan, ada sekitar 10.000 tentara Rusia yang berbasis di wilayah tersebut dan mereka "berusaha untuk mendapatkan keuntungan ke segala arah yang mereka bisa".
Wali Kota Sievierodonetsk, Oleksandr Stryuk sempat mengungkapkan, pihaknya bertahan meskipun kelompok pengintai dan sabotase Rusia masuk ke sebuah hotel kota.
Sedikitnya 1.500 orang telah tewas di Sievierodonetsk, dan sekitar 12.000 hingga 13.000 masih berada di kota itu, dengan 60 persen bangunan tempat tinggal telah hancur.
Sievierodonetsk adalah satu-satunya bagian dari wilayah Luhansk di Donbas yang berada di bawah kendali pemerintah Ukraina, dan pasukan Rusia telah berusaha untuk memisahkannya dari sisa wilayah yang dikuasai Ukraina.
Stryuk menyatakan, jalan utama antara kota tetangga Lysychansk dan Bakhmut di barat daya tetap terbuka, tetapi perjalanan berbahaya. Dia menambahkan, hanya 12 orang yang bisa dievakuasi pada Kamis.
Proksi separatis Rusia mengatakan, mereka menguasai Lyman, pusat kereta api di sebelah barat Sievierodonetsk. Ukraina mengakui, Rusia telah merebut sebagian besar Lyman, tetapi pasukannya menghalangi kemajuan ke Sloviansk, di barat daya.
Sementara itu, militer Ukraina menyatakan, berhasil menangkis delapan serangan di Donetsk dan Luhansk pada Jumat (27/5), serta menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada Sabtu (28/5), menyebut, pasukannya telah memukul mundur delapan serangan di wilayah Donetsk dan Luhansk dalam 24 jam terakhir, termasuk ke daerah Sievierodonetsk yang disebut tidak membuahkan hasil.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, Ukraina melindungi tanahnya sebanyak yang dimungkinkan oleh sumber daya pertahanan saat ini.
"Jika penjajah berpikir bahwa Lyman dan Sievierodonetsk akan menjadi milik mereka, mereka salah. Donbas akan menjadi Ukraina," ucapnya, dalam sebuah pidato. (Tribunnews)