TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak meresahkan para peternak di Demak.
Hal itu diungkapkan oleh Muhammad Lubis, peternak sapi di Bulusari, Kecamatan Sayung, Demak yang baru saja membeli sapi dari peternak asal Pati.
Pasalnya hanya dalam hitungan hari saja, satu sapi yang ia beli dari Pati langsung menularkan PMK ke seluruh sapi miliknya.
Baca juga: Telepon Ridwan Kamil di Swiss, Presiden Joko Widodo Berikan Dukungan Moral
Baca juga: Tips Naik Angkutan Umum, Jangan Jangan Langsung Tidur, Tunggu 5-10 Menit
"Awalnya beli sapi dari Pati, terus menularkan ke sapi-sapi yang lainnya," ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Senin (30/5/2022).
Meski demikian, sapi yang ia beli awalnya tidak menunjukkan adanya gejala.
"Sapinya biasa saja awalnya, terus lama-lama tidak mau makan, terus keluar air liurnya itu," katanya.
Usai salah satu sapi tersebut berliur, tidak lama sapi-sapi lainnya di dalam kandang terjangkit.
"Terus semua sapi di sini ada 30-an sapi terkena, ikut-ikut ga mau makan dan hidungnya berliur," jelasnya.
Usai mengetahui hal tersebut, ia langsung melaporkan kepada Dinas terkait agar dilakukan penanganan.
Adanya PMK tersebut, membuat resah dirinya. Karena dirinya takut bahwa sapi tersebut mati.
"Ya saya takut kalau sapinya mati, kan jadi rugi," tambahnya
Dalam pantauan kandang, ada beberapa sapi yang duduk dan susah berdiri. Para sapi-sapi tersebut disuntik dengan vitamin, anti biotik sebagai langkah penyembuhan.
Selain itu, kandang juga dilakukan penyemprotan disinfektan oleh petugas dinas yang mengenakan hazmat.
Selain itu hazmat juga dibakar usai digunakan oleh para petugas (rad)