PMK

Ganjar Sebut Vaksin PMK Ternak Sedang Diproduksi, Perbolehkan Tutup Pasar Hewan Saat Muncul Gejala

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memberikan keterangan kepada awak media di Pendopo RA Kartini, Kabupaten Jepara, Selasa (31/5/2022).

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan arahan terkait penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kepada Pemerintah Kabupaten Jepara.

Dia mengungkapkan vaksin untuk menangani PMK ini sedang diproduksi.

Pihaknya telah berkomunikasi dengan kementerian pertanian untuk menangani penyakit yang menjangkiti hewan ternak ini.

Ganjar meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) Kabupaten Jepara segera melakukan langkah penanganan dan pencegahan PMK. 

Ganjar memerintahkan kandang-kandang hewan ternak disemprot disinfektan dan hewan ternak yang terindikasi PMK bisa dilakukan isolasi di kandang terpisah.

“Kalau ada indikasi (PMK) pasar hewan bisa ditutup. Beberapa kabupaten sudah melakukan itu. Mesti disiapkan karantina hewan,” kata Ganjar kepada tribunjateng.com, seusai memberikan arahan kepada Forkompimda Kabupaten Jepara, di Pendopo RA Kartini, Selasa (31/5/2022).

Ganjar juga mendapat laporan dari Petinggi Desa Guwosobokerjo, Kecamatan Welahan bahwa di sentra kerbau yang berjumlah 300 ekor, sebagian bergejala PMK.

Di desa tersebut memang terkenal dengan keberadaan "hotel" kerbau.

Di mana banyak peternak kerbau memiliki kandang yang berjejeran di pinggir sungai.

Ganjar meminta tim surveilans dan dokter hewan bergerak mendatangi sentra-sentra hewan ternak untuk melakukan deteksi PMK.

"Kami minta untuk mendeteksi sentra-sentra seperti ini," kata dia.

Ganjar berharap PMK ini bisa ditangani dengan baik. Menurutnya, setelah bisa ditangani dengan baik sektor peternakan akan aman saat perekonomian sedang melonjak.

Terpisah, Kepala Plt Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan (DKPP) Kabupaten Jepara Zamroni Leistiaza mengungkapkan ada sebanyak 46 sapi terindikasi PMK.

“Ada beberapa yang terindikasi terjangkit PMK. Tapi masih dites di laboratorium,” kata dia, Selasa (31/5/2022).

Dia menyebut sebanyak 53.038 populasi di Jepara yang di Jepara, 46 telah diambil sampil untuk diuji laboratorium.

Halaman
12

Berita Terkini