Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Merebaknya PMK Picu Kenaikan Harga Daging Ayam di Kendal

Penyakit mulut dan kaki (PMK) semakin merebak menyerang sejumlah hewan ternak di Kabupaten Kendal

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Saiful Ma'sum
Pedagang daging sapi di Pasar Kota Kendal, Kamis (2/6/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Penyakit mulut dan kaki (PMK) semakin merebak menyerang sejumlah hewan ternak di Kabupaten Kendal.

Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kendal mencatat data pada akhir Mei lalu,152 hewan ternak terpapar PMK, didominasi sapi yang tersebar di 11 kecamatan.

Meliputi, Kecamatan Boja, Limbangan, Singorojo, Sukorejo, Patean, Kangkung, Cepiring, Patebon, Pageruyung, Plantungan, dan Gemuh.

Kondisi ini membuat sejumlah pedagang daging sapi was-was. Seperti yang dialami Sohiba (54) pedagang daging sapi di Pasar Kota Kendal.

Baca juga: Kasus Pungli Jual Beli Kios Pertokoan Wulung Blora, Polisi Panggil 28 Saksi, Belum Ada Tersangka

Baca juga: Anaknya Tewas Diduga Dianiaya Senior saat Bertugas di Papua, Ibu di Solo Ini Ungkap Kondisi Jenazah

Sohiba menyebut, kasus PMK belum berdampak pada harga daging sapi.

Kata dia, harga daging sapi kualitas super masih stabil dibanderol Rp 135.000 per kilogram.

Meski demikian, dia tidak berani menjual bagian kaki dan kepala sapi, khawatir tidak akan laku dan bisa memicu penularan virus lebih cepat. 

"Harganya (daging sapi) masih stabil, permintaan juga stabil. Karena daging diambil dari sapi-sapi lokalan saja," terangnya, Kamis (2/6/2022).

Sohiba tidak tahu kapan akan mengambil stok kaki dan kepala sapi lagi untuk dijual. Dia berharap, kasus bisa tertangani dengan cepat agar tidak terlalu berdampak pada perekonomian pedagang.

"Permintaan daging masih ada, sehari bisa menghabiskan 30-50 kilogram daging. Kalau kaki dan kepala sapi, sementara saya enggak jual sampai kasus PMK hilang. Kalau untuk jeroan sapi masih saya jual," tambahnya. 

Sementara itu, merebaknya kasus PMK memicu lonjakan harga daging ayam.

Pedagang ayam potong di Pasar Kota Kendal, Kuwati menyatakan, daging ayam potong saat ini dibanderol Rp 37.000 per kilogram.

Naik Rp 3.000 - Rp 5.000 dari harga sebelunya Rp 32.000 - 34.000 per kilogram.

Menurut dia, kenaikan ini sudah berlangsung selama sepekan terakhir, utamanya setelah permintaan mulai merangkak naik, sedang stok terbatas

"Kalau untuk daging ayam kampung justru turun, sekarang Rp 75.000 per kilogram. Jeroan ayam masih stabil Rp 10.000 dapat tiga," ujarnya.

Kuwati berharap, pemerintah turun tangan mengatasi polemik naiknya harga daging ayam potong saat ini. Supaya, bisa ditekan kembali agar tidak menyulitkan pedagang dan pembeli.

"Kami harap (harga daging ayam, red) ini turun stabil lagi, karena kasian pembeli jika naik terus," pintanya. (Sam)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved