Berita Semarang

DPRD Kota Semarang Beri Catatan Persoalan Stunting, Belum Semua Terlaporkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Muhammad Afif dan Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang M Sifin Almufti hadir dalam peluncuran Dapur Sehat Atasi Stunting, di Kelurahan Gedawang, Banyumanik Kota Semarang, Selasa (7/6/2022) lalu.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - DPRD Kota Semarang memberikan catatan terkait persoalan stunting di Kota Semarang.

Data Pemerintah Kota Semarang kasus stunting tercatat sebanyak 1.800 kasus. Sebanyak 1.367 diantaranya telah ditangani. 

Terkait hal itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang M Sifin Almufti mengatakan, belum seluruhnya persoalan stunting terlaporkan.

Kasus-kasus yang belum terlaporkan menjadi tanggungjawab bersama agar muncul kesadaran untuk melakukan penanganan bersama. 

"Terkait dengan penanagnan stunting, belum semua terlaporkan. Ada penurunan yang sudah masuk, yang belum terlaporkan ini menjadi tanggung jawab bersama agar ada kesadaran, berapa banyak yang butuh kita tanagani dan bagaimana kita berperan dalam menangani stunting ini," terang Sifin, dalam keterangan tertulis, Rabu (8/6/2022). 

Dia berharap, penanganan stunting di Kota Semarang bisa dilakukan secara maksimal.

Adanya Dapur Sehat Atasi Stunting (Dasyat) yang dibentuk Pemerintah Kota Semarang, bisa memberikan alternatif makanan sehat bagi balita stunting.

Masyarakat bisa diberikan banyak pilihan jarena saat ini banyak sekali  makanan tambahan untuk anak dengan stunting. 

“Harapannya ini bisa menginspirasi yang lainnya agar bisa menemukan makanan alternatif, masih banyak selain makanan dan obat kimia yang bisa diberikan kepada anak-anak kita," ujarnya. 

Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Muhammad Afif mendukung penuh Dahsyat yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang  di Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik. 

Bentuk dukungan itu adalah dengan melakukan fungsi anggaran dengan back-up anggaran Pemerintah.

Pasalnya, kesehatan merupakan hak asasi manusia, salah satu indikator kesejahteraan masyarakat sesuai dengan cita-cita bangsa sebagaimana disebutkan dalam Pancasila dan UUD 1945. 

"Nah, atas dasar inilah bahwa urusan kesehatan merupakan urusan wajib setelah Pendidikan," jelas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini. 

Sehingga, kata Afif, hadirnya dapur sehat untuk penanganan stunting merupakan bentuk tanggung jawab akan hal kesehatan. Dia mengapresiasi hal tersebut dan mendukung agar masyarakat sadar, terutama meyangkut persoalan stunting bisa segera turun di Kota Semarang. (eyf)

Baca juga: Raksasa Berguguran di Indonesia Masters 2022, Unggulan Kesatu Gugur di Babak Pertama

Baca juga: Tempat Terfavorit Khitan Sunat Modern Segala Usia Main PlayStation dan & Hipnotis di Solo

Baca juga: Gelar Donor Darah Rutin, Pertamina Cilacap Dapatkan 547 Kantong

Baca juga: Galungan di Candi Cetho Karanganyar Bejalan Khidmat

Berita Terkini