Sebelum dicampur, tahu putihnya di goreng terlebih dahulu sehingga kehangatan gecotnya pun terasa.
Seperti gejot pada umumnya, campuran gejot ini pun terdiri dari irisan tahu goreng, irisan ketupat, irisan sayur kol, kerupuk, yang membedakan hanya bawang merah goreng sebagai toppingnya.
Bila dilihat dari rasa dan banyaknya sangat pas bagi kalangan masyarakat bawah yang berkantong 'cekak'.
Gecot Pak Sis dijual dengan dua porsi, yakni porsi sedang dan banyak.
Porsi sedang dihargai hanya Rp 10 ribu rupiah sedangkan porsi jumbo dihargai sebesar Rp 15 ribu rupiah.
"Enak dan pas bumbunya," ujar salah satu o penikmat Gecot, Wisnu kepada Tribunbanyumas.com.
Ketika ditanya regenerasi sehubungan sudah lanjut usia, Pak Sis hanya menjawab belum di lakukan dikarenakan ke 3 tiga anaknya merupakan semua perempuan.
Padahal untuk berjualan harus membutuhkan tenaga yang eksta.
Hal itu dikarenakan warung buka sejak pukul 10 siang dan tutup jam 8 malam. (jti)
Baca juga: Kritik Perbub dengan Judicial Review, 6 Sekdes Demak Dimutasi
Baca juga: 3 Shio Dikaruniai Banyak Bakat hingga Mudah Meraih Kesuksesan
Baca juga: Bupati Tegal Umi Azizah, Ajak Generasi Digital Native Tangkal Hoaks Politik
Baca juga: IAIN Kudus dan Telkomsel Jalin Kerjasama Program Peningkatan Pendidikan Berkelanjutan