TRIBUNJATENG.COM - Berikut info grafis delapan fakta mengenai fenomena Milky Way yang akan terjadi pada Jumat 24 Juni 2022.
Sosial media dihebohkan dengan fenomena konjungsi 5 planet di galaksi Bima Sakti.
Konjungsi adalah sejajarnya lima planet di Milky Way atau Galaksi Bima Sakti.
Lima planet tersebut yakni planet Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus yang diprediksi akan terjadi pada 24 Juni 2022.
Berikut info grafis delapan fakta fenomena Milky Way:
Baca juga: Apa Itu Milky Way? Viral Fenomena Konjungsi 5 Planet di Bima Sakti Jumat 24 Juni 2022
Baca juga: Heboh Fenomena Planet Sejajar Besok 24 Juni, Benarkah Berdampak bagi Bumi?
Fenomena lima planet sejajar galaksi Bima Sakti (Milky Way)
1. Hari/Tanggal: Jumat, 24 Juni 2022
2. Waktu: 04.30-05.30, Waktu terbaik melihat 45 menit sampai 1 jam sebelum matahari terbit
3. Lokasi: Seluruh Indonesia.
4. Bisa dilihat dengan mata telanjang
5. Terjadi 18-19 tahun sekali
6. Kemungkinan terjadi kembali pada 2041
7. Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Bulan dalam posisi sejajar.
8. Berlangsung selama delapan hari sejak 20-27 Juni 2022
Apa Itu Milky Way?
Milky Way adalah galaksi spiral yang besar, yang di dalamnya terdapat Tata Surya.
Milky Way jaga merupakan galaksi tempat planet Bumi beredar mengelilingi matahari.
Istilah Milky Way merupakan terjemah langsung dari bahasa Latin Via Lactea.
Pasalnya galaksi ini terlihat seperti kabut bercahaya putih layaknya susu.
Dalam mitologi Yunani, itu adalah tumpahan susu yang mengalir di langit saat Dewi Hera (Juno dalam mitologi Romawi) menyusui Herakles (Herkules).
Dalam Bahasa Indonesia Milky Way disebut sebagai Galaksi Bima Sakti.
Nama tersebut diadopsi dari istilah dalam perbintangan Jawa dari tokoh pewayangan Bima.
Sebagaimana diceritakan dalam lakon "Bima Suci" yang dililit naga.
Susunan galaksi tersevut memberikan kesan pada orang Jawa seperti Bima (kabut putih) yang tengah dililit naga (alur hitam).
Cakram bintang Bima Sakti kira kira berdiameter 100.000 tahun cahaya, diperkirakan rata-rata mempunyai ketebalan 1000 tahun cahaya.
Bima Sakti diperkirakan mempunyai setidaknya 200 miliar bintang dan mungkin hingga 400 miliar bintang.
Di luar bagian cakram bintang terletak piringan gas yang lebih tebal.
Observasi terakhir mengindikasikan bahwa piringan gas Bima Sakti mempunyai ketebalan sekitar 12.000 tahun cahaya.
Angka tersebut dua belas kali lebih besar nilai dari anggapan sebelumnya.
Perhitungan terakhir oleh teleskop Very Long Baseline Array (VLBA) menunjukkan bahwa ukuran Bima Sakti ternyata lebih besar daripada yang diketahui sebelumnya.
Ukuran Bima Sakti terakhir sekarang dipercaya adalah mirip seperti tetangga galaksi terdekat, yaitu galaksi Andromeda.
Estimasi kecepatan rotasi terbaru dan lebih akurat adalah 914.000 km/jam. Nilai ini jauh lebih tinggi daripada nilai umum sebelumnya, sebesar 792.000 km/jam.
Hasil ini memberi kesimpulan bahwa total masa Bima Sakti adalah sekitar tiga triliun bintang, atau kira kira 50 persen lebih besar daripada perkiraan sebelumnya.
Dari bumi, Bima Sakti tampak pada langit malam yang cerah dan bebas polusi cahaya.
Bima Skati terlihat sebagai kabut putih kelabu memanjang mengitari busur langit dengan bagian tengahnya terdapat alur gelap.
Kabut putih merupakan kumpulan bintang-bintang yang sangat banyak dan lebih rapat daripada di bagian langit lain serta debu dan gas angkasa yang terperangkap dalam piringan orbit.
Busur Bima Sakti membentuk sudut sekitar 60 derajat dari ekliptika (piringan orbit bumi relatif terhadap matahari)
Kabut Bima Sakti memanjang mengelilingi busur langit melintasi 29 konstelasi bintang.
Bagian yang tampak paling terang dan lebar berada di arah Sagitarius dan Skorpio, dan memang di arah tersebut terletak pusat Bima Sakti. (*)