Kemampuan angkut muatan bomnya pun cukup menakjubkan, Tu-16 mampu membawa bom seberat 9.000 kg.
Tercatat ada 12 pesawat pembom Tupolev Tu-2, 24 Lavockhin La-11 (Russian Thunderbolt) dan 12 jet tempur MiG-17 buatan Tiongkok.
Dilansir oleh Grid.id dari sumber Bakti TNI AU 1946-2003, tiga pesawat TU 16 Badger A diberangkatkan ke tujuan.
Dua peswat ke wilayah Malaysia, yakni Serawak, Sandakan dan Kinibalu, Kalimantan.
Sedangkan satu lagi ke Australia yang dipiloti Komodor Udara Suwondo.
Khusus misi ke Australia bukan untuk menyebarkan pamflet, melainkan membawa peralatan militer berupa parasut, alat komunikasi dan makanan kaleng.
Barang-barang itu akan didrop di Alice Springs, Australia (persis di tengah benua), untuk menunjukkan bahwa AURI mampu mencapai jantung Australia.
Maka pada hari H pukul 01.00 WIB, ketiga Tu-16 lepas landas dari markas mereka di Madiun menuju sasaran masing-masing.
Tu-16 terbang rendah untuk menghindari pantauan radar lawan.
Ketika pesawat sampai di wilayah udara Australia, Suwondo dan anak buahnya agak was-was.
Hal ini wajar karena bisa saja pesawat mereka disergap oleh pesawat pemburu RAAF macam F-86 Sabre.
Namun semuanya berjalan lancar, Tu-16 berhasil menyusup keĀ Australia dan menjatuhkan bawaannya yang berlabel Made In Indonesia tadi tepat di Alice Spring.
Tujuannya ialah memberikan efek psikologis bagi Australia jika berani membantu Malaysia dalam konfrontasi.
Maka AURI dapat segera melakukan serangan ke negeri Kangguru tersebut.
Padahal Alice Springs ditongkrongi over the horizon radar system.