Sepotong-potong, lengannya, kepalanya, dadannya. Terakhir kita set, baru kita endapkan beberapa hari," terang Nyoman.
Butuh Perenungan
Menurutnya, pengerjaan patung Gajah Mada ini harus hati-hati.
"Patung besar itu tidak bisa dibuat seperti memperlakukan atau melihat dengan setinggi orang," tuturnya.
Selain itu, Nyoman juga harus bisa menampilkan sosok patung yang mencerminkan kehebatan Gajah Mada.
Apalagi banyak yang belum melihat secara langsung sosok Gajah Mada.
"Masing-masing orang punya cara mengungkap. Jadi perlu perenungan," lanjutnya.
"Sekarang kan ada figur yang masing-masing orang punya bayangan tapi nggak pernah lihat.
Tidak ada yang tahu Gajah Mada seperti apa.
Artinya kita harus membayangkan Gajah Mada yang hebat bisa mempersatukan Nusantara.
Kehebatan ini harus bisa kita tuangkan dalam bentuk mahapatih yang hebat dan harus bisa tercermin di patung itu," ungkapnya.
Usai menjalani proses pembuatan di Bandung, patung itu dibawa ke Semarang untuk dirakit menggunakan kendaraan khusus yang dikerjakan oleh kontraktor lokal.
Survei Rute
Diakui Nyoman, untuk memindahkan dari Bandung ke Semarang patung itu harus dibagi menjadi beberapa bagian.
Kemudian tim juga harus memotong beberapa bagian supaya tidak nyangkut di perjalanan.