Berita Semarang

Sepekan Ada 120 Hewan Ternak Terpapar PMK di Semarang, Zona Merah Meluas Jadi 7 Kecamatan

Penulis: iwan Arifianto
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas jual beli kambing di sentra penjualan hewan kurban di lapangan Jolotundo, Sambirejo, Gayamsari, Kota Semarang, Sabtu (2/7/2022).

- Kecamatan Pedurungan 18 sembuh, 2 potong paksa, 3 kasus aktif.

- Kecamatan Semarang Timur ada dua kasus aktif. 

Baca juga: Wabah PMK Tak Bikin Takut Warga Semarang saat Beli Hewan Kurban

Baca juga: Pria Depresi Bikin Panik Warga Jombor Semarang, Pak Kades: Berdiri di Atap Masjid Selama 8 Jam

Wilayah merah menjadi 7 kecamatan meliputi Kecamatan Tugu, Mijen, Gunungpati, Banyumanik, Tembalang, Pedurungan, Semarang Timur.

Wilayah kuning hanya satu yakni di Kecamatan Ngaliyan.

"Sisanya wilayah hijau tanpa PMK," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (2/7/2022).

Diberitakan sebelumnya, wabah PMK yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi dan kambing menyebabkan penjual hewan kurban di Kota Semarang menahan diri.

Mereka tidak memperbanyak stok hewan dibandingkan tahun sebelumnya.

Mereka lebih fokus menjaga kesehatan hewan dan upaya menyakinkan pembeli supaya tetap membeli hewan kurban di tempatnya.

"Iya, saya selalu edukasi pembeli."

"Apa itu PMK supaya mereka tahu bahwa hewan yang dibeli di tempat saya bebas PMK," ujar penjual hewan kurban, Ghofar Ismail (33) kepada Tribunjateng.com, Sabtu (2/7/2022).

Dia menjelaskan ke calon pembeli bahwasanya ciri hewan terpapar PMK pertama kuku ada borok dan bernanah.

Kemudian mulutnya berbusa.

Bahkan, dia tunjukan gambar hewan kena PMK biar lebih memahami.

Aktivis jual beli kambing di sentra penjualan hewan kurban di lapangan Jolotundo, Gayamsari, Kota Semarang, Sabtu (2/7/2022). (Iwan Arifianto)

"Kambing ada yang kena tapi jarang biasanya PMK ke sapi," terangnya.

Selain itu, ia berkata, setiap hewan kurban yang dijualnya selalu diberi antibiotik dan vitamin B Kompleks.

Halaman
123

Berita Terkini