"Harapannya, calon siswa lebih bisa mudah mengakses sendiri dimanapun, tidak harus di sekolah. Artinya lebih memudahkan siswa itu sendiri," ucapnya.
Untuk di SMK sendiri ada 3 jalur yang bisa dimasuki
Yakni afirmasi, prestasi dan domisili terdekat.
"Afirmasi, mengakomodir tenaga kesehatan, yatim piatu, orang tuanya meninggal karena covid 19, KIP, anak panti asuhan. Paling sedikit 15 persen," terangnya.
Jalur prestasi, ini berdasarkan nilai dan ditambah piagam kejuaraan/penghargaan yang pernah diperoleh atau bobot prestasi kejuaraan akademik dan non akademik.
Dari domisili terdekat, ini mengakomodir siswa yang rumahnya berdekatan dengan sekolah untuk satu desa/kelurahan. Kuota paling banyak 10 persen.
Prioritas seleksi didasarkan : prioritas pilihan, domisili dalam satu wilayah kabupaten/kotadan usia yang lebih tua. (*)