"Andaikan nanti dikeluarkan dari rumah susun ini kami mau tinggal di mana. Sedangkan kami kalau mendaftar tunggu di program Sirikum itu sangat banyak yang mendaftar, sangat lama," ujarnya.
Bayi MS sendiri hingga kini masih diharuskan menjalani kontrol id RS Polri Kramat Jati, sehingga AM berharap Pemprov DKI Jakarta membatalkan keputusan mengusir keluarganya.
Tapi hingga kini belum ada titik temu penyelesaian masalah karena Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta disebut tidak berencana melakukan pertemuan. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Orang Tua Mahasiswi Pembuang Bayi di Kali Ciliwung Berharap Tidak Diusir dari Rusun
Baca juga: Pria Ini Nyaris Ditikam karena Gagalkan Pesta Waria di Sidrap