Ibunya yang bekerja sebagai petani padi dan palawija, tidak banyak menuntut pada dirinya.
“Ibu saya pejuang hebat, tapi beliau tidak memaksa saya harus lulus sekian tahun. Nggak, nggak ada itu.
Cuma saya sendiri yang sadar diri. Saya ingin banget mengubah kondisi keluarga saya,” Indah menunduk dan menitikkan air mata.
Sebagai karyawan bidang keuangan dan pajak di sebuah perusahaa swasta, Indah mengaku harus selalu siap mendapat tugas apapun di sini, walaupun sebelumnya ia bekerja di lingkungan yang benar-benar berbeda dari yang sekarang, yaitu di lembaga pendidikan.
Inilah yang menjadikannya semangat untuk terus belajar dan maju.
“Tapi saya nggak bisa nerusin bisnis almarhum ayah saya. Beliau pedagang kayu yang lumayan sukses di sini. Tapi saya nggak paham kayu. Mungkin calon suami saya nanti – nggak tahu siapa – yang bisa nerusin bisnis ini,” Indah mulai bisa tertawa cair.
Ada Faricha, ada Indah, ada pula Silfi. Gadis dengan nama lengkap Silfia Nurul Farahdina ini berhasil meraih predikat lulusan terbaik pada jenjang Program Magister Manajemen, bidang minat Sumber Daya Manusia.
Perempuan kelahiran September 1995 ini bekerja di Jatraland sejak tahun 2020.
Raihan IPK Silfi adalah 3,93 yang ia selesaikan selama 5 semester.
Anak yatim yang dibimbing penuh secara online oleh 2 pembimbing terkemuka ini mengakui bahwa dirinya merasa bahagia bisa menyelesaikan studi Pasacasarjana di UT relatif tepat waktu.
“Pembimbingnya juga welcome, sangat cepat dalam memberikan arahan, dan nggak rumit.
Makanya saya juga mendorong teman-teman kerja dan alumni S1 biar mereka juga kuliah S2-nya di sini saja. Cepat dan nggak ngrepotin kerjaan,” ujarnya.
Salah satu pembimbingnya, Mirwan Surya Perdhana, Ph.D., adalah dosen Undip yang menurutnya sangat komunikatif, selalu memberikan masukan yang konstruktif.
“Ketika ujian sidang, beliau juga sangat mendukung, saya suka itu”. (*)