Berita Pati

SMK Gajah Mada 01 Margoyoso Pati Diterjang Banjir Bandang, Siswa & Guru Gotong-Royong Bersih-Bersih

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Siswa-siswi dan para guru di SMK Gajah Mada 01 Margoyoso, Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, bergotong-royong membersihkan sekolah dari lumpur dan kotoran bekas banjir bandang.

Di desa setempat, pada Kamis (14/7/2022) lalu terjadi banjir bandang akibat jebolnya tanggul Sungai Suwatu.

Sebelum tanggul jebol pada Kamis dini hari, terjadi hujan deras. Tanggul yang tidak mampu menahan tingginya debit air akhirnya jebol dan terjadilah banjir bandang.

Belasan rumah warga hancur diterjang air bah. Bangunan SMK Gajah Mada 01 juga terdampak.

“Pagar pembatas jebol. Memang dari depan kelihatan biasa, tapi di dalam banyak ruangan yang kena. Di kantor kemasukan air, perpustakaan di belakang dindingnya jebol. Pagar tempat parkir juga jebol,” kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarpras, Teguh Kuntiarso, ketika diwawancarai TribunJateng.com saat tengah kerja bakti membersihkan sekolah, Sabtu (16/7/2022).

Menurut dia, saat terjadi banjir bandang Kamis lalu, ketinggian air di dalam sekolah mencapai satu meter. Air langsung surut siang harinya, meninggalkan sampah dan endapan lumpur tebal yang terbawa air bah.

Akibatnya, kegiatan belajar-mengajar terpaksa diliburkan sejak Kamis. Para guru bergotong royong membersihkan sekolah.

“Sudah dimulai sejak kemarin. Semua guru yang rumahnya tidak kena banjir datang membersihkan. Kalau guru yang rumahnya kebanjiran ya terpaksa tidak ikut,” ucap Teguh.

Adapun siswa-siswi hari ini datang untuk ikut bekerja bakti atas kemauan sendiri tanpa diminta oleh guru.

“Kerugian material belum bisa kami hitung, yang terendam banjir apa saja juga belum didata. Kami saat ini masih fokus membersihkan sekolah agar besok Senin (18/7/2022) anak-anak sudah bisa masuk lagi,” tandas Teguh.

Lisa Nizu Maroh, siswi Kelas XI Jurusan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran, mengaku datang bersama teman-temannya karena merasa prihatin dengan keadaan sekolah.

“Kami bekerjasama membersihkan sekolahan. Ini inisiatif teman-teman semua supaya Senin bisa masuk lagi. Kami bersihkan depan kelas, juga dalam kelas, karena benar-benar kotor, meja juga kotor, lumpur sangat menumpuk. Waktu kejadian, air sampai sedada,” jelas dia.

Lisa mengaku agak kesulitan membersihkan sekolah pascabanjir bandang. Sebab, timbunan lumpur sangat tebal, sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk memindahkannya menggunakan cangkul dan gerobak angkong.

Namun, ia bersama teman-temannya tetap semangat untuk bersih-bersih karena ingin pembelajaran tatap muka bisa segera dimulai kembali. (mzk)

Baca juga: Siaga Anomali Cuaca, Hujan Deras Hingga 23 Juli 2022, BPBD Kota Semarang: Waspada Zona Merah Longsor

Baca juga: Ini Alasan Ayu Ting Ting Putuskan Batal dengan Adit Jayusman di H-10

Baca juga: Buat 2 Putrinya Tinggal Terpisah Pasca Bercerai, Asha Shara Konsultasi ke Psikolog

Baca juga: Polisi Tangkap 2 Curanmor yang Beraksi di Pasar Burung Pekalongan 

Berita Terkini