TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO -- Pandemi Covid 19 memang sudah mereda. Tapi dampaknya bagi perekonomian masih terasa. Para pelaku usaha masih mengeluhkan usahanya yang sepi.
Tidak kecuali para pengrajin gitar di Desa Ngrombo Kecamatan Baki Sukoharjo. Purwanto, pengusaha gitar dari Desa Ngrombo kini mengeluhkan hal sama.
Di tempat usahanya, kini hanya ada satu pekerja yang masih dia pertahankan. Semenjak pandemi, ia terpaksa memulangkan beberapa karyawannya.
Ini lantaran permintaan gitar yang turun signifikan.
"Dulu seminggu bisa produksi 8 lusin gitar. Sekarang paling 4 lusin, " katanya, Sabtu (23/7/2021)
Kondisi sama dialami pengrajin gitar lainnya di desanya. Di desa Ngrombo, ada ratusan rumah tangga yang menggantungkan perekonomiannya dari membuat gitar.
Bahkan, sebagian pemilik industri kerajinan gitar di desanya terpaksa menutup usahanya karena sepi permintaan.
Saat ini, saat kasus covid melandai, usaha tersebut belum sepenuhnya pulih. Saat permintaan belum pulih, pengrajin justru kini dipusingkan dengan harga bahan baku yang mahal.
Ia mencontohkan, harga bahan melamin untuk pengecatan akhir (finishing) gitar yang tadinya seharga sekitar Rp 600 ribu melambung menjadi sekitar Rp 1 juta.
Mestinya pengrajin bisa menyesuaikan harga jual dengan ongkos produksi yang naik. Tapi produsen tidak bisa melakukannya mengingat kondisi pasar saat ini yang sedang lesu.
Perekonomian yang terpuruk membuat daya beli masyarakat rendah. Ini membuat para produsen sepertinya bingung untuk menentukan harga.
Jika harga jual dinaikkan, ia khawatir pelanggan akan beralih ke tempat lain yang menawarkan harga lebih murah.
"Harga bahan naik, tapi harga jual gitar murah, " katanya. (*)
Baca juga: Rayakan HUT ke-50 Radio Sonora Hadirkan Parade Mobil Listrik ke Kota Semarang
Baca juga: Diduga Dicabuli Anak Kiai, Santriwati Tuban Hamil dan Melahirkan, Orangtua Korban Tak Berani Lapor
Baca juga: Fulltime PSIS vs RANS Nusantara FC 1-1, Gol Dewangga Dianulir Wasit
Baca juga: Cara Mengurus KTP Rusak Purbalingga Online, Lewat Aplikasi Dukcapil Optima Purbalingga