Berita Nasional

Jaminan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa: Satu Kontainer Senjata di Lampung Bukan Barang Ilegal

Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kasus temuan Bea Cukai sebanyak satu kontainer berisi senjata milik tentara Amerika Serikat di Pelabuhan Lampung dianggap sudah clear.

Sebelumnya, diutarakan, datangkan satu kontainer tersebut diduga ilegal karena tidak masuk dalam manifes.

Atau bahkan menjadi spekulasi apabila itu adalah barang selundupan yang masuk Indonesia.

Namun, hal tersebut diluruskan secara langsung oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Baca juga: Jemaah Haji Lampung Meninggal Dunia di Bandara Jeddah saat Tunggu Pesawat untuk Pulang ke Tanah Air

Baca juga: Curi Materai Senilai Rp 1,5 Miliar, Pria Asal Lampung Raup Rp 200 Juta Rupiah

Dia pun buka suara soal adanya satu kontainer senjata perang US Army atau Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di Pelabuhan Panjang, Lampung, Sabtu (23/7/2022).

Diketahui satu kontainer senjata tersebut kini telah disegel oleh Kantor Bea Cukai Lampung.

Jenderal Andika menegaskan, satu kontainer senjata untuk latihan bersama antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan US Army itu bukanlah barang ilegal.

"Jadi yang kemarin di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung itu adalah mis, tetapi itu bukan sesuatu yang kemudian menjadi ilegal, itu yang kami klarifikasi," kata Jenderal TNI Andika seperti dilansir dari Tribunnews.com, Minggu (24/7/2022).

PT Pelindo II Panjang, Bandar Lampung membenarkan ada satu kontainer senjata Amerika Serikat yang ditahan di Pelabuhan Panjang. (Tribunlampung/dokumen)

Lebih lanjut, Jenderal Andika juga memastikan kalau penyegalan terhadap satu kontainer senjata itu karena adanya keselisihan atau mis dalam teknis pengiriman senjata pada saat sudah memasuki Indonesia.

Terpenting kata dia, kedatangan senjata US Army di Lampung itu sudah melalui proses dan mekanisme berdasarkan izin keamanan.

"Jadi proses dan mekanisme pemberian security clearance ini sudah selalu kami lakukan."

"Bahkan untuk kedatangan yang tidak terjadwal itu ada mekanisme."

"Tidak ada jadwal, tidak ada rencana pun tetap bisa asal juga verifikasi atau konfirmasi," ucap dia.

Atas hal itu, kejadian penyegelan satu kontainer senjata dari US Army beberapa waktu lalu murni karena ada keselisihan.

Dengan demikian, Jenderal Andika memastikan, persoalan satu kontainer senjata yang disegel sudah selesai.

Halaman
123

Berita Terkini