Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Tepat untuk Mendidik Anak Penyesalan Si Tangan Emas
TRIBUNJATENG.COM – Dongeng anak sebelum tidur merupakan salah satu metode yang tepat untuk mendidik anak.
Memilih dongeng yang tepat mampu mengajarkan dan mendidik anak dengan tepat serta membantu perkembangan otaknya dengan cepat.
Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur Cerita Fabel Kadal Hitam dan Kupu_kupu
Baca juga: Kumpulan Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Tepat untuk Mendidik Anak Si Kancil dan Sekelompok Buaya
Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur Pangeran Keledai Lucu dan Putri Raja Cantik
Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur Kisah Kawanan Gajah dan Ratusan Semut Hutan
Berikut dongeng sebelum tidur yang tepat untuk mendidik anak yang berjudul Penyesalan Si Tangan Emas:
Suatu hari, di sebuah desa tinggallah sebuah keluarga yang memiliki dua anak.
Anak sulung bernama Aris dan anak bungsunya bernama Wangi.
Aris dan Wangi adalah kakak beradik, keduanya saling menjaga dan melindungi satu sama lain sebagai saudara.
Pada suatu hari, di siang yang cukup terik datanglah segerombolan Raja dan pengawalnya dengan menaiki kuda.
Sang Raja sangat angkuh dengan menelantarkan rakyatnya yang hidup miskin dan sangat kekurangan.
Keluarga Aris dan Wangi tak terkecuali, meskipun mereka merasa cukup untuk bisa makan sehari-hari hasil kerja pak tani dan bu tani selama ini.
Aris dan Wangi seringkali juga membantu kedua orang tuanya untuk menanam ubi atau sekedar mencari cabai dan ikan kecil di sungai untuk di masak sebagai makanan sehari-hari.
Kembali lagi pada Sang Raja yang angkuh, saat ia memasuki desa para penduduk berharap besar sang Raja membawa makanan untuk dibagikan.
Rupanya tidak, sang Raja hanya ingin memerkan kekayaannya dengan membawa perhiasan dan mahkota emas dengan hiasan berlian diantaranya.
Tentu saja perbuatan sang Raja sangat tidak baik, ia bersikap demikian pada penduduk yang kekurangan.
Aris merasa sang Raja tidak memiliki empati, dan ia berdoa agar ia bisa kaya raya memiliki emas melebihi kekayaan Raja untuk membantu penduduk di desanya.