Berita Slawi

2 Pemuda di Tegal Meriahkan HUT ke-77 RI dengan Jalan Kaki Dari PAI Lanjut Mendaki ke Gunung Slamet

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemuda asal Tegal yaitu Rifan Ramadhon atau kerap disapa Rama, dan Didi Rahman Alhiban alias Bang Pepi melanjutkan perjalanan menuju basecamp pendakian di area Guci. Adapun keduanya sedang melaksanakan ekspedisi pendakian ke Gunung Slamet dalam rangka memperingati HUT ke-77 RI dan HUT Komunitas Pendaki Kota Bahari yang ke-8. Foto ini diambil saat keduanya melintas di wilayah Slawi, Kabupaten Tegal, Senin (15/8/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Terik panas matahari tidak menyurutkan semangat dua pemuda asal Tegal yaitu Rifan Ramadhon atau kerap disapa Rama, dan Didi Rahman Alhiban alias Bang Pepi untuk menyelesaikan ekspedisi pendakian dalam rangka memperingati HUT ke-77 RI tahun 2022.

Ditemui saat sedang beristirahat sejenak melepas penat dan mengisi energi di Taman Bungah, Slawi, Kabupaten Tegal, Senin (15/8/2022),

Kedua pendaki ini terlihat tidak sendiri melainkan didampingi teman-teman dari Komunitas Pendaki Kota Bahari (PKBI), dan Anggota Stapala Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal.

Rama dan Pepi, jalan kaki dengan menggendong tas ransel besar berisi peralatan mendaki, kemudian dibagian depan tas ditempel kertas yang bertuliskan "Nyong mlaku sing PAI anjog puncake Gunung Slamet karena memperingati HUT RI ke-77 karo ulang tahun PKBI ke-8 tahun."

Kemudian dibawahnya terdapat sambungan yang bertuliskan "Ekspedisi Pendaki Kota Bahari 0 MDPL - 3.428 MDPL tanggal 15-17 Agustus 2022."

Tulisan dikertas ini, ditempel di masing-masing tas milik kedua pendaki menggunakan lakban.

Diceritakan Rama, tujuan utama ekspedisi pendakian Gunung Slamet ini adalah untuk memperingati HUT RI ke-77.

Selain itu, lewat pendakian ini juga untuk memperingati HUT Komunitas Pendaki Kota Bahari yang ke-8.

Tapi sebetulnya, dikatakan Rama, kegiatan ekspedisi mendaki memang rutin diadakan oleh komunitas tiap setahun sekali. 

"Tadi saya dan teman yang lainnya berangkat awal jalan kaki dari Pantai Alam Indah (PAI) Kota Tegal sekitar pukul 08.00 WIB.

Kemudian sekitar pukul 11.50 WIB sampai di wilayah Slawi dan istirahat sebentar di Taman Bungah.

Nah setelahnya, kami langsung jalan lagi menuju wisata Guci karena mendaki Gunung Slamet via jalur Kompak," jelas Rama, pada Tribunjateng.com, Senin (15/8/2022).

Rama menuturkan, dalam ekspedisi mendaki Gunung Slamet kali ini yang mengikuti hanya dua orang saja yaitu Rama sendiri dan Pepi.

Tapi nantinya ada dua orang yang akan ikut mendampingi sampai puncak Gunung Slamet.

Sehingga total ada empat orang yang nantinya mendaki ke Gunung Slamet untuk menyelesaikan ekspedisi dalam rangka menyambut HUT RI ke-77.

"Berarti ini saya dan yang lainnya sampai di basecamp pendakian dulu untuk istirahat. Kemudian lanjut dari basecamp sampai area camping di kaki Gunung Slamet Selasa (16/8/2022) besoknya.

Intinya kami menargetkan tanggal 17 Agustus sudah sampai puncak. Setelah sampai rencana akan mengibarkan bendera merah putih," ungkapnya.

Sudah bergabung selama tiga tahun di Komunitas Pendaki Kota Bahari, Rama mengaku memang memiliki hobi mendaki bahkan sejauh ini sudah berhasil menaklukkan beberapa gunung di Indonesia.

Diantaranya seperti Gunung Lawu, Gunung Sindoro, Gunung Cermai, Gunung Prau, dan Gunung Slamet.

Sementara saat ditanya mengenai persiapan ekspedisi pendakian Gunung Slamet kali ini membutuhkan waktu berapa lama, pemuda 22 tahun ini mengatakan setidaknya dua minggu.

Dua minggu sebelum pendakian, Rama dan rekan lainnya mengisi dengan rajin olahraga, menjaga pola tidur, dan tes ketahanan fisik supaya stamina oke saat mendaki.

"Harapan saya semoga ekspedisi ini berjalan lancar tanpa kendala bearti. Selain itu, saya juga berharap para muda-mudi diluaran sana jangan hanya mengisi aktivitas dengan nongkrong saja, tapi bisa juga melakukan kegiatan positif yang menyehatkan seperti mendaki gunung.

Terlebih untuk memperingati HUT RI atau hari penting lainnya. Karena bagi saya alam itu indah, sehingga sangat sayang jika dilewatkan begitu saja," harap Rama. (dta)

Baca juga: Terdampak Perang Rusia-Ukraina, Ekspor Mebel Jepara Lesu

Baca juga: Yuk Intip Toko Emas Djanoko Purwokerto, Ciri Bangunan Arsitek Belanda Masih Dipertahankan Sejak 1952

Baca juga: Simak Pentingnya Suspensi Untuk Cari Aman Berkendara

Baca juga: Pj Bupati Jepara: Jangan Terima Suap Apalagi Korupsi, Ingat Selalu Kasus di Pemalang

Berita Terkini