TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Tim Pemberdayaan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) siap melakukan pendampingan kepada anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Mernek, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap.
Kegiatan ini tak lain ditujukan untuk mewujudkan desa yang mandiri sejahtera seiring dalam berjalannya waktu.
Diketahui melalui Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Maos KWT Desa Mernek telah mendapat bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Sebagai bantuan tersebut sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan kepada KWT Desa Mernek yang sudah berjalan sejak tahun 2019.
Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Maos menerima bantuan berupa barang dan pelatihan untuk budidaya pertanian, perikanan, peternakan, lingkungan hidup, pariwisata dan UMKM.
Diantaranya berupa green house, gazebo, kandang ayam, kolam ikan lele, kebun hidroponik dan pengembangan agro edu wisata Kawasan Wisata Ekonomi Maju Jaya Indonesia (Kawista EMJI).
Saat ini ada empat kelompok anggota KWT Desa Mernek yang mengelola bantuan CSR Pertamina yakni kelompok Sri Rejeki, Bunga Desa, Mewah dan Mekarsari.
Bantuan yang diberikan begitu sangat dirasakan oleh anggota KWT Desa Mernek. Mereka mengharapkan bantuan ini akan berlanjut.
"Kami sangat merasakan manfaatnya bantuan itu. Kami berharap, bantuan itu terus berlanjut di tahun depan," kata Apriliyanti, Ketua Kelompok Bunga Desa KWT Desa Mernek.
Selain itu, pendampingan yang dilakukan Tim Pemberdayaan Unsoed disambut baik oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Mernek.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Pemberdayaan dari Unsoed yang telah melakukan pendampingan.
Dan kami berharap,kegiatan CSR binaan PT Pertamina (Persero) TBBM Maos untuk KWT Desa Mernek sejak tahun 2019 terus berlanjut," ujar Iis Yuniarti Ketua KWT Desa Mernek.
Sebelumnya pada Sabtu (13/8/2022) telah diadakan acara Sarasehan Pemberdayaan Masyarakat yang berlangsung di Balai Desa Mernek, Kecamatan Maos, Cilacap.
Dengan tema Pemberdayaan KWT dalam Ketahanan Pangan Produktif dan Inovatif, acara tersebut mengundang beberapa pakar Unsoed menjadi narasumber.
Ketua Tim Riset dan Pemberdayaan Unsoed Toto Sugito mengemukakan, anggota KWT Desa Mernek harus bersatu seperti ikatan sapu lidi, dan bergotong royong untuk memajukan desanya menuju desa mandiri sejahtera.