Berita Batang

Wajib Bisa Berikan Bantuan Hidup Dasar, Perawat RSUD Kalisari Batang Jalani Penilaian Kompetensi

Penulis: dina indriani
Editor: sujarwo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur RSUD Kalisari Batang, Ali Bakhi saat memantau penilaian kompetensi Bantuan Dasar Hidup, Selasa (23/8/2022).

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Ratusan perawat RSUD Kalisari Batang menjalani penilaian kompetensi Bantuan Hidup Dasar (BHD).

Penilaian itu dalam rangka persiapan  menuju akreditasi rumah sakit,  yang bertajuk Asessmen Kompetensi Bagi Fungsional Perawat dan Bidan Bidang Pelayanan Keperawatan RSUD Batang Tahun 2022. 

Direktur RSUD Kalisari Batang, Ali Balkhi mengatakan setiap perawat harus kompeten melakukan BHD dalam kondisi apapun dan dimanapun.

"BHD digunakan saat ada pasien dalam kegawatan misalnya pingsan, perawat harus memastikan kondisi pasien dimanapun tempatnya, misal di koridor rumah sakit," tuturnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (23/8/2022).

Lebih lanjut, dikatakannya perawat tidak hanya melakukan BHD pada pasien, tapi juga pengunjung yang tidak sadar karena permasalahan, perawat harus segera mengecek ketika henti nafas di jantung. 

"Yang dicek adalah air wave, saluran pernapasan tersumbat atau tidak, kalau henti nafas harus diberi bantuan pernapasan kalau jantungnya berhenti, kita kompresi," jelasnya. 

Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan, Samuri mengatakan bahwa 309 perawat wajib bisa BHD, jika tidak maka pihak rumah sakit akan menariknya dari pelayanan. 

Tidak hanya BHD, dalam assesmen kompetensi, ada 12 skill yang harus dikuasai para perawat, dari komunikasi dengan pasien hingga cara menginfus. 

"Untuk assesmen berlangsung selama enam hari, setiap hari ada 50 perawat yang menjalani penilaian," pungkasnya. (*)

Berita Terkini