TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Kabupaten Batang kembali menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan.
Melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) P2PU Wilayah Lima Limpung, DPUPR Kabupaten Batang meraih peringkat ketiga dalam Lomba Operasi dan Pemeliharaan (OP) Jaringan Irigasi tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025.
Prestasi ini diumumkan seusai upacara di Lapangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Selasa (19/8/2025).
Baca juga: Jateng Bersholawat di Batang, Ribuan Warga Doakan Jawa Tengah Makmur dan Berkah
Baca juga: Tasyakuran HUT ke-80 RI, 3.000 Porsi Makan Gratis Diserbu Warga di Pendopo Kabupaten Batang
Kepala UPTD P2PU Wilayah Lima Limpung, Arief Reza Farady mengungkapkan bahwa proses lomba berlangsung dalam dua tahap.
“Awalnya kami mengikuti paparan daring via Zoom bersama peserta dari seluruh Jawa Tengah."
"Alhamdulillah, Batang lolos ke tiga besar,” ujarnya.
Tahap kedua menjadi penentu.
Tim juri turun langsung ke lapangan, tepatnya di Daerah Irigasi Tenggiling untuk menilai inovasi dan efektivitas pengelolaan jaringan irigasi.
"Kami fokus pada kebutuhan petani dan pengguna air."
"Distribusi air disesuaikan agar merata dan mencukupi."
"Ini bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto,” jelas Arief.
Program OP yang dijalankan UPTD P2PU Wilayah Lima Limpung dinilai mampu menjawab tantangan klasik petani, ketersediaan air irigasi.
Dengan sistem yang adaptif dan responsif, produktivitas pertanian di Batang pun ikut terdongkrak.
“Capaian ini bukan sekadar trofi."
"Ini bukti bahwa kerja keras aparat daerah bisa berkontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan nasional,” pungkasnya. (*)
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan: Masih di Bawah 10 Persen Pekerja Rentan Tercover Program ASN Kendal Peduli
Baca juga: Bupati Pekalongan Berikan Penghargaan kepada Nakes Teladan dan Inovator, Berikut Daftar Penerimanya
Baca juga: Duka Ansori Warga Gardu Blora, Ibu Mertua dan Bulik Meninggal Akibat Kebakaran Sumur Minyak
Baca juga: Curhat Mbak Sarsih Warga Blora Terdampak Kebakaran Sumur Minyak, Cuma Pegang Rp7.000 di Pengungsian