Berita Jateng

Mindray Bermitra dengan DV Medika Mendukung Ketahanan Pelayanan Kesehatan Dalam Negeri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budi Gunadi Sadikin pada upacara pembukaan produksi Mindray, di Kawasan Industri Kendal (KIK), Sabtu (27/8).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah berupaya untuk meningkatkan ketahanan sistem kesehatan di tanah air. Salah satunya melalui penguatan infrastruktur maupun ketersediaan produk dalam negeri dan mengurangi belanja impor.

Menteri Kesehatan Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU mengatakan, berkaca dari pengalaman sebelumnya yakni pandemi Covid-19. Negara memandang perlu adanya revormasi di bidang kesehatan, yakni dalam hal ketahanan kesehatan.

"Belajar dari pandemi jangan sampai terlalu bergantung pada luar negeri. Semua produk alat kesehatan, obat dan vaksin kami ingin 50-60 persen dari dalam negeri, kalau ada pandemi lagi kita harus bisa mensuplai dari dalam negeri, tidak usah bergantung impor,"  kata Budi Gunadi Sadikin pada upacara pembukaan produksi Mindray, di Kawasan Industri Kendal (KIK), Sabtu (27/8).

Menurutnya, upaya ke arah penguatan ketahanan sudah dimulai sekarang dengan cara memproduksi alat kesehatan dari dalam negeri. Selain itu juga mengurangi belanja impor.

"Dulu belanja kesehatan diatas 90 persen impor semua. Sekarang dari Rp 38 triliun belanja barang Kemenkes Tahun ini Rp 19 triliun atau 42 persen diminta belanjanya dalam negeri. Presiden minta tahun depan kementerian lembaga itu 90 persen harus di dalam negeri (belanjar barang-red)," ujarnya.

Budi Gunadi Sadikin menambahkan, untuk bisa mencapai targer tersebut, pihaknya terus memperispkan infrastruktur khususnya ketersediaan produsen dari dalam negeri.

“Sebagai bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan ketahanan sistem kesehatan, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah membuat peta jalan untuk meningkatkan laju produksi alat kesehatan di dalam negeri.

"Kami menghargai dukungan Mindray terhadap program ini melalui dimulainya produksi Mindray di Kendal. Kami berharap lebih banyak teknologi dapat dikembangkan di Indonesia dan kami menantikan lebih banyak pihak yang turut melakukan hal yang sama,” imbuhnya.

Mindray Indonesia, penyedia perangkat medis mengumumkan dimulainya produksi alat kesehatan Mindray di Indonesia melalui kemitraan dengan produsen lokal PT D&V International Makmur Gemilang atau biasa dikenal dengan DV Medika.

Berlokasi di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, beragam produk patient monitoring dan life support Mindray akan diproduksi secara lokal untuk pertama kalinya.

Produk-produk tersebut meliputi pompa syringe dan pompa infus, meja operasi, dan docking station. Hal ini menjadikan Mindray sebagai salah satu perusahaan multinasional pertama di industri alat kesehatan yang memulai produksinya di Indonesia.

Sebagai pusat manufaktur baru Mindray, pabrik DV Medika di Kendal akan menjadi produsen dan mitra strategis Mindray untuk mendistribusikan produk ke seluruh kota di Indonesia yang mencakup kelima pulau utama.

Dengan penambahan lini produk yang akan diproduksi di pabrik ini di masa mendatang, Mindray juga berharap dapat membantu pemerintah dalam mempercepat ketahanan infrastruktur kesehatan di seluruh penjuru negeri.

Hingga saat ini, Indonesia masih mengandalkan impor teknologi medis canggih seperti monitor pasien, defibrilator eksternal otomatis (AED), dan mesin anestesi yang berimbas pada biaya perawatan kesehatan yang lebih tinggi.

Untuk memperkuat sistem kesehatan lokal, pemerintah Indonesia mendorong produksi secara lokal guna memastikan ketersediaan alat kesehatan dan berkurangnya biaya kesehatan yang membuat bangsa menjadi lebih siap menghadapi tantangan medis di masa depan.

Halaman
12

Berita Terkini