TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Duduk perkara penganiayaan kepada mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta di Sukoharjo, Jawa Tengah mulai terang.
Polisi menduga penganiayaan yang dilakukan tersangak SA yang juga mahasiswa UIN itu bermula dari kabar pacarnya dilecehkan korban AFS.
Gadis berinsial ADP itu diduga dilecehkan AFS, sehingga SA emosi dan melakukan penganiayaan.
Baca juga: Kampus UIN Surakarta Digeruduk Massa Berpakaian Serba Hitam, Disebut Karena Kasus Penganiayaan
Baca juga: 8 Arti Mimpi Wig atau Rambut Palsu, Bisa Jadi Pertanda Anda Akan Jadi Korban Penipuan
Baca juga: Pantauan Terkini TKP Irjen Ferdy Sambo Mengeksekusi Brigadir J Jelang Rekonstruksi
"Saya emosi saat itu menggebu-gebu jadi saya melakukan itu (penganiayaan). Karena pacar saya dilecehkan (korban)," katanya dalam pers rilis kasus dugaan tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan di Mapolsek Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (29/8/2022).
Tersangka SA menganiaya korban tidak sendirian.
Ia dibantu dengan dua orang temannya yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni ZA dan MJ.
Kapolsek Kartasura AKP Mulyanta menyampaikan, motif tersangka menganiayaan korban diduga karena dendam.
Tersangka tidak terima pacarnya dilecehkan korban.
"Kejadian itu dipicu oleh dendam. Karena pacarnya (tersangka) menurut dugaan dia telah dilecehkan korban," ungkap dia.
Korban dianiaya tersangka bersama dua temannya di lingkungan Kampus UIN Surakarta.
Korban dipukul menggunakan tongkat dan lipatan kertas.
Korban juga ditendang oleh tersangka serta diminta untuk meminum air kloset yang diambil tersangka dengan menggunakan sandal.
Mulyanta menambahkan akan memeriksa ADP pacar tersangka karena telah membuat terjadinya kasus dugaan penganiayaan dan pengeroyokan.
"Jadi semua itu bermula kejadian karena mungkin ADP mengadu atau membuat kata-kata yang membuat pacarnya (tersangka SA) marah sehingga bisa timbul melakukan hal-hal yang melanggar hukum," ungkap Mulyanta.
Mengenai apakah ADP juga akan ditetapkan sebagai tersangka, pihaknya masih terus mendalami.