BRI Liga 1

Wasit Dituduh Berat Sebelah, Laga PSM Makassar Vs Persebaya Surabaya Diprotes Bernardo Tavares

Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih asal Portugal, Bernardo Tavares sebagai juru taktik anyar PSM Makassar.

TRIBUNJATENG.COM, MAKASSAR - Pelatih Bernardo Tavares menganggap wasit yang memimpin laga PSM Makassar Vs Persebaya Surabaya, telah berat sebelah.

Hal itu dinilainya dari berbagai pelanggaran berat, utamanya yang telah dilakukan tim Bajul Ijo, tetapi tak ada satupun yang memperoleh kartu kuning, apalagi kartu merah.

Justru sebaliknya, tim tuan rumah yang mendapatkan kartu kuning.

Baca juga: Respons Kapten Persib Bandung Setelah Timnya Dibantai PSM Makassar di Liga 1: Ini Paling Memalukan

Pertandingan PSM Makassar Vs Persebaya Surabaya pada pekan ke-9 Liga 1 2022-2023, di Stadion Bj Habibie, Parepare, Sabtu (10/9/2022), tercatat hanya diwarnai satu kartu kuning.

Jumlah kartu kuning tersebut dinilai pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares tidak sesuai dengan intensitas dan kejadian yang terjadi di lapangan.

PSM mengakhiri laga kontra Persebaya dengan kemenangan 3-0.

Kemenangan Juku Eja dipastikan oleh gol Ramadhan Sananta (16'), Yakob Sayuri (45+1'), dan Yuran Fernandes (59' pen).

Bernardo Tavares heran dengan keputusan yang dibuat oleh wasit utama, Aprisman Aranda.

Dia menganggap wasit harusnya mengeluarkan banyak kartu kuning, terutama kepada tim tamu.

"Wasit harus bisa melindungi pemain dengan memberikan kartu kuning kepada tekel berbahaya."

"Kalau tidak, lihat berapa orang pemain yang harus berjatuhan dan cedera," kata pelatih asal Portugal itu.

Baca juga: Prediksi Susunan Pemain PSM Makassar Vs Persebaya Surabaya Liga 1, Kedua Tim Kehilangan Pemain Kunci

Baca juga: Gara-gara Hal Sepele, PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, PSS Sleman dan Persita Didenda Rp 50 Juta

Bernardo Tavares memang terlihat sangat ekspresif di pinggir lapangan sepanjang laga PSM Makassar Vs Persebaya Surabaya.

Gesturnya seringkali menunjukkan protes terhadap wasit yang membiarkan beberapa pelanggaran tidak berbuah kartu.

Menurut Bernardo Tavares, wasit justru memberikan kartu kuning untuk pelanggaran yang dianggapnya tidak perlu.

Satu-satunya kartu yang keluar dari saku wasit diberikan kepada gelandang PSM Makassar, M Arfan.

Kartu dikeluarkan pada menit ke-90+1.

"Padahal, pemain lawan yang melakukan tekel ini sudah berulang kali tanpa ada peringatan."

"Tapi, terlalu mudah bagi wasit untuk memberikan kartu kuning kepada pemain kami yang menurut saya adalah foul normal," ucapnya.

Hal itu jadi keputusan yang tidak adil menurut Tavares.

Baca juga: Pelatih PSM Makassar Kritik Laga di Stadion Segiri Samarinda, Bernardo Tavares: Tidak Fair

Di matanya, jika memang pelanggaran M Arfan layak diberikan kartu kuning, wasit seharusnya juga bisa memberikan kartu peringatan untuk pelanggaran yang lebih berat.

Sang pelatih PSM mencatat, setidaknya ada dua pelanggaran lawan yang berpotensi diberi kartu.

Tidak hanya kartu kuning, tetapi berbuah kartu merah.

"Ada satu momen saat pemain lawan melakukan tekel berbahaya, ia menendang kaki pemain kami tanpa mengenai bola."

"Ada juga saat pemain lawan yang mengangkat lututnya ke belakang pemain kami," ucap pelatih berlisensi UEFA Pro itu.

"Wasit seharusnya bisa menerapkan aturan yang sama."

"Tapi saya tidak mengerti mengapa wasit berat sebelah?" katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PSM Makassar Vs Persebaya: 1 Kartu Kuning Picu Tuduhan Berat Sebelah"

Baca juga: 14 Keluarga Penerima BLT BBM Mengundurkan Diri, Warga Gempolrejo Blora Ini Malu Dicap Miskin

Baca juga: Hasil BRI Liga 1 Hari Ini, Debut Buruk Javier Roca Tangani Arema FC, Takluk 1-2 Lawan Persib Bandung

Baca juga: Mohon Maaf, Akses Menuju Kawasan Candi Borobudur Magelang Dibatasi Hingga Selasa, Ada Pertemuan G20

Baca juga: Enam Anak Punk Disebut Bikin Resah Warga Bukateja Purbalingga, Polisi: Setelah Didata Disuruh Pulang

Berita Terkini