"Pada dasarnya, macan tutul memiliki perilaku untuk tidak menyerang manusia, kecuali pada kondisi terdesak atau mendapat intimidasi," ucap dia.
Mengingat perilaku macan tutul dan situasi serta posisi permukiman yang berada di sekitar TBGMK ini, pihaknya berharap masyarakat tidak mengambil tindakan sepihak yang dapat membahayakan kedua belah pihak. Baik macan tutul maupun masyarakat sendiri.
Berita sebelumnya, tiga petani asal Desa Tegalmanggung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat terluka parah diserang seekor macan kumbang.
Ketiga petani tersebut yakni Udes, warga Dusun Situhiang RT 04/08, Desa Tegalmanggung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Kemudian, Adi, warga Dusun Tegalsaeutik RT 02/10, Desa Tegalmanggung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang; dan Adin, warga Dusun Tegalsaeutik RT 03/10, Desa Tegalmanggung, Kecamatan Cimanggung.
Akibat penyerangan macan kumbang tersebut, seorang petani mengalami luka cakar pada bagian mata hingga harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mata Cicendo.
Sedangkan dua petani lainnya mengalami sejumlah luka cukup serius dan menjalani perawatan di RSUD Cikopo.
Nasib macan kumbang yang menyerang tiga petani sendiri berakhir tragis.
Hewan langka yang dilindungi ini mati setelah mendapatkan perlawan dari ketiga petani tersebut.
Kepala Desa Tegalmanggung, Cecep Ali Hasan mengatakan, macan kumbang yang menyerang ketiga petani tersebut seukuran anjing dewasa.
Saat kejadian, ketiga petani tengah berada di kebun yang berlokasi sekitar 1.5 kilometer dari batas Taman Buru Masigit Kareumbi (TBMK).
"Kejadiannya hari Rabu (7/9/2022) siang sekitar pukul 14.00 WIB, saat itu macan kumbang memasuki area perkebunan dan seketika menyerang salah seorang petani," ujar Cecep kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (9/9/2022) malam.
Cecep menuturkan, saat kali pertama diserang macan kumbang, petani tersebut terpojok tak berdaya hingga dua teman lainnya membantu untuk melawan macan kumbang tersebut.
"Setelah seorang petani terpojok, datang dua petani lainnya membantu. Ketiganya kemudian menenggelamkan macan kumbang liar tersebut ke dalam air Sungai Cihanjawar, di lokasi. Hingga akhirnya macan kumbang mati," tutur Cecep.
Cecep menyebutkan, akibat peristiwa tersebut, ketiga petani mengalami luka cukup parah. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Macan Tutul Jawa yang Duel dengan 3 Petani Sumedang Mati Traumatik, BBKSDA Jabar: Tersisa 11 Ekor"
Baca juga: Duel Emak-emak vs Buaya di Jambi, Sempat Diseret ke Air, Ini Cara Ibu Muda Lolos dari Maut