Dari enam kartu kuning tersebut, lima didapat kubu Persikab dan satu di kubu Persipa.
Pelatih Kepala Persipa Pati Nazal Mustofa tidak menampik bahwa memperlambat permainan di babak kedua merupakan bagian dari strategi untuk mempertahankan keunggulan dua gol.
"Karena kemenangan ini sangat ditunggu-tunggu. Jangan sampai (poin) terlepas lagi. Yang penting pertahanan aman, ada bola buang ke depan," ucap Nazal.
Bagaimanapun, Nazal mengucap hamdalah atas kemenangan ini.
"Alhamdulillah. Kami panjatkan puji syukur pada Allah swt. Tanpa campur tangan Yang di Atas, Allah, kami tidak akan bisa menang," ucap dia.
Untuk menyuntikkan motivasi bermain kepada anak-anak asuhnya, Nazal mengaku menyampaikan kata-kata khusus sebelum pertandingan dimulai.
"Saya katakan, 'Kamu mau tewas atau berlanjut? Kalau nggak mau tewas harga mati harus menang.' Itu motivasi saya pada anak-anak. Alhamdulillah anak-anak bermain ngeyel, sesuai instruksi saya di babak pertama," kata dia.
Nazal melanjutkan, setelah unggul dua gol, pada babak kedua pihaknya tidak mau terlena.
Ritme permainan ia tahan dan lambatkan sebagai bagian dari strategi memastikan poin penuh.
"Saya tadi, jujur, sangat tertekan. Hidup-mati saya di pertandingan ini. Tapi Alhamdulillah kami bisa pertahankan keunggulan 2-0," tandas dia.
Sementara, gelandang tengah Persipa Pati Fendy Ninggar Haryanto menuturkan, para pemain memiliki motivasi lebih untuk meraih tiga poin karena lima pertandingan sebelumnya mereka gagal menang.
Lebih tepatnya tiga kali imbang dan dua kali kalah.
Persipa baru menang di pertandingan pekan pertama melawan Nusantara United.
"Laga pekan ketujuh ini baru menang lagi. Motivasi pemain sangat tinggi. Apalagi jadi tuan rumah. Bermain di depan supporter sendiri. Kemenangan ini untuk supporter, untuk Patifosi," ucap dia.
Untuk diketahui, di penghujung pertandingan, sempat terjadi peristiwa tidak mengenakkan di dalam Stadion Joyokusumo.