Liga 2

Kemenangan 2-0 Persipa vs Persikab Kabupaten Bandung Diwarnai Insiden Pelemparan Botol, Ini Sebabnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapten Persipa Pati Tri Handoko (kiri) berselebrasi usai menyarangkan gol ke gawang Persikab Kabupaten Bandung dalam pertandinga pekan ketujuh Grup Tengah Liga 2 di Stadion Joyokusumo Pati, Sabtu 1 Oktober 2022.

Pelatih Persikab yang tampaknya tidak puas dengan keputusan wasit menunjukkan gestur tertentu ke arah supporter Persipa.

Hal ini memicu kemarahan supporter yang kemudian melempari bench official Persikab menggunakan botol air minum.

Namun, peristiwa itu hanya berlangsung beberapa menit sebelum pada akhirnya massa berhasil ditenangkan oleh aparat keamanan dan pertandingan berlanjut sampai peluit panjang dibunyikan wasit.

Nazal Mustofa berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari. Ia meminta supporter agar menahan diri.

"Saya harap supporter bisa menjaga diri. Jangan terpancing dengan provokasi tim lawan. Eman-eman, karena pasti nanti ada denda dari PT LIB akibat melempar sesuatu ke lapangan. Saya harap supporter bisa menahan diri," imbau Nazal.

Ketika ditanya mengenai tindakan emosionalnya, Pelatih Kepala Persikab Kabupaten Bandung Stefan Rullin Keeltjes meminta maaf.

"Saya minta maaf. Saya juga manusia, maaf kalau ada khilaf dan emosi sesaat. Tapi saya seperti itu pasti ada pemicunya. Kami datang berharap pertandingan seru, kalah atau menang biasa. Tapi ya itu, kalau tadi ada tindakan saya yang kurang bagus saya mohon maaf," ucap dia.

Menurut Stefan, skema permainan untuk menghadapi Persipa sebetulnya sudah pihaknya siapkan.

Hanya saja, kesalahan di menit-menit awal pertandingan membuatnya harus kebobolan dua gol terlalu dini.

"Anak-anak berusaha bangkit, tapi psikisnya yang diganggu, akhirnya isinya emosi saja, tidak fokus lagi main. Kami kalah dua gol itu memang kesalahan kami, tapi anak-anak terganggu secara emosional," kata dia.

Terlepas dari hal itu, Stefan menyayangkan tindakan anarkis supporter Pati.

"Pertandingan sore ini luar biasa. Inilah cerminan sepakbola kita. Mudah-mudahan orang yang berkepentingan membuka diri. Sepakbola butuh sportivitas, kejujuran, fairplay. Itu yang kita junjung. Tim saya kalah it's okay. Tapi saya mohon ke depan ada perbaikan," ujar dia.

Ia berharap, masyarakat sepakbola Indonesia ke depan bisa lebih mengedepankan prestasi, kejujuran, dan fair play ketimbang hal-hal lain di luar sepakbola.

"Kalau kita (dalam) kompetisi takut sama Tuhan, tidak akan ada hal-hal yang di luar sepakbola," ujar dia.

Sekali lagi, Stefan mengaku bisa menerima kekalahan timnya. Dua gol Persipa di awal laga menurutnya adalah murni akibat kesalahan di pihaknya.
 
"Saya terima kasih sama Persipa,saya salut sama Coach Nazal. Tapi saya harap ke depan tim-tim yang ada di Indonesia bisa lebih jujur dan sportif," tandas dia.

Halaman
1234

Berita Terkini