TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Berbagai kalangan mulai dari perempuan, anak muda, hingga disabilitas didorong jadi motor penggerak pembangunan desa di Kabupaten Wonosobo. Terkait hal itu, KITA Institute Wonosobo dan Forum Madani Wonosobo menggelar Sekolah Partisipasi yang diadakan selama enam bulan.
Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar membuka langsung penyelenggaraan Sekolah Partisipasi yang digelar, di Pendopo Wakil Bupati, Kamis (6/10/2022). Ada 30 peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mereka berasal dari tiga kecamatan di Kabupaten Wonosobo. Rinciannya yakni Kecamatan Wonosobo, Kaliwiro, dan Garung.
Penyelenggara Sekolah Partisipasi, Agus Hidayat mengatakan, kegiatan ini untuk membangun sebuah jejaring, melakukan kegiatan dalam penyelenggaraan publik. Khusus di Kabupaten Wonosobo ini, Sekolah Partisipasi difokuskan dalam penyelenggaraan pelayanan publik di bidang kesehatan.
"Materi berkaitan dengan demokratisasi dan HAM, penyusunan kebijakan di tingkat desa, penyusunan anggaran, bagaimana masyarakat desa bisa mengajukan suatu usulan, meningkatkan partisipasi dalam pembangunan desa," jelasnya.
Baca juga: Ada 3 Kandidat Cawapres Anies Baswedan, AHY Paling Berpeluang
Baca juga: Unsoed Seleksi Calon Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Kampus
Baca juga: Berburu Cawapres, Anies Temui AHY
Diharapkan para alumni dari Sekolah Partisipasi ini nantinya dapat menjadi motor penggerak pembangunan di tingkat desa.
"Pendidikan enam pekan pertama pembelajaran klasikal di dalam ruangan, dilanjutkan terjun ke desa untuk praktik ilmu yang diperoleh sehingga bisa diimplementasikan," imbuhnya.
Narasumber lain Sarwoto Priyadi mengatakan kegiatan Sekolah Partisipasi ini merupakan program yang didukung oleh United States Agency for International Development (USAID). USAID sendiri merupakan kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Amerika untuk meningkatkan demokratisasi di Indonesia.
Peningkatan demokratisasi ini dilakukan melalui tindakan nyata yakni peningkatan kualitas pelayanan publik.
"Secara keseluruhan di Indonesia ada 31 Kabupaten/Kota di 6 provinsi salah satunya Jawa Tengah ada 6 Kabupaten yakni Wonosobo, Brebes, Pekalongan, Klaten, Boyolali, dan Surakarta," jelasnya.
Dipilihnya sektor kesehatan di Kabupaten Wonosobo dalam program ini, mengingat pentingnya sebuah kesehatan demi kelangsungan hidup masyarakat.
Hal ini dapat dilihat dari adanya Pandemi Covid-19 yang mampu melumpuhkan berbagai sektor kehidupan. Tidak hanya itu, hal lain yang menjadi pertimbangan, kondisi kesehatan masyarakat di ASEAN, Indonesia masih kalah bila dibandingkan negara lain seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Angka stunting di Indonesia masih tergolong tinggi.
Selain itu, tujuan pelayanan kesehatan di Wonosobo khususnya puskesmas yang memiliki standar baik.
"Cara pelayanan tidak asal-asalan, sudah tidak ada lagi diskriminasi. Termasuk juga kalangan disabilitas berangsur baik. Kedepan, di puskesmas kita kembangkan adanya bahasa isyarat," imbuhnya.
Sementara itu, Wabup Albar mengapresiasi diselenggarakannya Sekolah Partisipasi ini. Albar ingin Sekolah Partisipasi turut serta dalam meningkatkan pembangunan yang adil, merata, dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Saya memandang Sekolah Partisipasi dengan sasaran perempuan, anak muda, dan disabilitas sebagai langkah yang tepat sebagai pemahaman yang mendalam sebagaimana mewujudkannya," ungkapnya. (ima)