TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Seorang perempuan diduga mengalami gangguan jiwa atau ODGJ diamankan petugas Satpol PP Kabupaten Semarang di depan Kantor Disdukcapil Kabupaten Semarang pada Jumat (7/10/2022).
Diduga ODGJ tersebut karena berteriak-teriak dan masuk keluar kantor dinas tersebut sehingga membuat resah para warga di sekitarnya.
Sekretaris Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengungkapkan bahwa setelah mendapatkan laporan, pihaknya datang dan menemui orang diduga ODGJ tersebut.
Baca juga: 5 Hari Operasi Zebra Candi 2022, Polres Semarang Tindak 756 Pelanggar, Mayoritas Tidak Gunakan Helm
Baca juga: Cerita Shafiq Tak Lagi Kader Partai Nasdem Kota Semarang, Kecewa Usung Anies Sebagai Capres
“Kami dapat laporan, kemudian kami mengamankan perempuan berusia sekira 41 tahun tersebut,” katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (7/10/2022).
Terduga ODGJ tersebut tampak mengenakan baju lengan panjang bermotif kotak-kotak dan rok warna kuning.
Dia juga memakai rompi warna hijau, topi, dan beralas kaki sandal jepit.
Setelah membujuk dan mengamankan, anggota Satpol PP Kabupaten Semarang kemudian membawa perempuan itu ke panti rehabilitasi di daerah Sewakul.
“Antisipasi ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap masyarakat sekitar."
"Kami membujuk secara persuasif agar ODGJ tersebut mau dibawa ke rumah singgah untuk mendapatkan rehabilitasi dan penanganan lebih lanjut,” imbuh Alexander.
Baca juga: Inilah Peta Rawan Banjir Menurut BPBD Kota Semarang
Baca juga: Viral Motor Sampai Terseret Luapan Air Hujan di Gunungpati Semarang, Ini Kata BPBD
Menurut Alexander, warga yang resah dengan hal apapun yang mengganggu ketertiban, bisa menghubungi layanan panggilan darurat 112.
Panggilan tersebut telah terintegrasi dengan Diskominfo, Damkar, serta Polres Semarang yang merupakan bagian dari Quick Response System.
“Lapor ke kami, kami 24 jam standby , dengan program quick response system, kami selenggarakan untuk melayani masyarakat apabila ada hal-hal mengganggu kenyamanan masyarakat."
"Jaringan itu setiap saat kami pantau perkembangannya jika ada kendala-kendala di lapangan."
"Kami juga bangun komunikasi dengan satkom-satkom (satuan komunikasi) di daerah pedesaan."
"Terkadang mereka sudah monitor terlebih dahulu sehingga memudahkan kami untuk merespons,” pungkasnya. (*)
Baca juga: Kecelakaan Tunggal di Purbalingga, Mobil Sigra Nyemplung ke Sawah, Banting Stir Hindari Motor
Baca juga: Lima Dusun Desa Bojong Kawunganten Terendam Banjir, BPBD Cilacap: Ketinggian Hingga 1 Meter
Baca juga: Viral Bocah SMP Jual Sempol di Pertigaan Jambangan Karanganyar, Aditya: Saya Ingin Bantu Ayah
Baca juga: Cerita Ahmad Lihat Mayat Mengapung di Sungai Tajum Banyumas, Korban Kakek Warga Desa Kaliurip