TRIBUNJATENG.COM, PONTIANAK - Kisah kepahlawanan Yopi Pranata yang memastikan 15 rekannya selamat saat sampan yang mereka tumpangi dihantam ombak.
Namun ia diduga kelelahan saat membantu menyelamatkan 15 rekannya.
Yopi pun tenggelam.
Sepekan setelahnya baru jasad Yopi ditemukan, masih utuh mengambang di permukaan air.
Baca juga: Kehilangan Penciuman Tak Lagi Jadi Gejala Utama Covid-19, Kenali Gejala Barunya
Baca juga: Cara Mudah Pasang Set Top Box Untuk Menikmati Siaran TV Digital, Ikuti Langkahnya
Setelah sepekan pencarian dalam Tragedi Rombongan Santri, akhirnya Tim SAR gabungan berhasil menemukan Yopi Pranata (28), santri yang hilang di Sungai Kapuas, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis 3 November 2022 pagi WIB.
Yopi Pranata dinyatakan hilang di Sungai Kapuas, dalam tragedi tenggelamnya sampan kato yang mengangkut para santri, Jumat 28 Oktober 2022 pekan lalu.
Komandan Tim Pencarian Basarnas Pontianak, Jumadi menjelaskan pada saat itu tim SAR sedang melakukan penyisiran.
Baru tiba di sekitar Jembatan Kapuas I, Tim SAR mendapatkan laporan dari warga.
"Warga menginformasikan adanya korban yang mengambang di tengah sungai depan Pelabuhan Senghie Kota Pontianak," katanya.
Setelah mendapatkan laporan tersebut tim SAR gabungan pun langsung bergerak menuju lokasi penemuan.
"Korban sudah ditemukan dan sekarang mau dibawa ke Pesantren," katanya. Yopi Pranata ditemukan dalam kondisi utuh.
Yopi Pranata, santri di Pondok Pesantren atau Ponpes Mahazirul Haq Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), dinyatakan hilang di perairan Sungai Kapuas, Jumat 28 Oktober 2022.
Yopi Pranata diduga kelelahan hingga tenggelam saat menyelamatkan rekan-rekannya beberapa saat setelah sampan kato yang mereka tumpangi terbalik dihantam gelombang.
Sebelum tenggelam, Yopi Pranata bertindak sebagai motoris sampan kato tersebut dengan muatan 16 orang termasuk dirinya.
Awalnya situasi normal dan para santri begitu menikmati kegiatan mereka di perairan Sungai Kapuas, sekitaran samping Mako Brimob, Parit Seribu dekat Jembatan Kapuas 2 Kubu Raya.