Berita Jateng

Kura-kura Bergerigi, Satwa Liar di Jepara yang Mulai Menurun Populasinya

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kura-kura Bergerigi, Satwa Liar di Pati yang Mulai Menurun Populasinya

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Patroli kawasan yang dilakukan oleh Tim Kesatuan pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Pati Barat di CA Gunung Celering kali ini menemukan Kura-kura bergerigi.

Kura-kura dengan nama ilmiah Cyclemys dentata merupakan kura-kura yang jamak ditemukan di daratan Asia bagian Selatan.

Ia sering disebut sebagai Asian Leaf Turtle, karena sering juga disebut mirip dengan daun.

Meski di Permenlhk 106/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi Kura kura ini tidak termasuk jenis yang dilindungi, namun IUCN telah menetapkannya sebagai jenis Near Threatened (NT) dengan catatan populasinya yang Decreasing atau menurun secara global.

Kura-kura Bergerigi, Satwa Liar di Pati yang Mulai Menurun Populasinya (budi santoso/BKSDA Jateng)

Ciri-ciri

Perawakannya mungil, yang dewasa saja panjangnya hanya 17-24 cm.

Para penyayang binatang sering menyebutnya sebagai piaraan timangan, karena biasanya kura-kura ini ditimang-timang.

Nama bergerigi didapatkan dari bentuk karapasnya yang bergerigi pada tepinya.

Dalam perdagangan satwa sering juga disebut sebagai kura-kura ceper, meski sebutan ini menyesatkan.

Karena Kura-kura ceper sebenarnya merupakan Beiyogo atau Notochelys platynota; yang dibedakan melalui keping vertebral ke-5 yang menyempit dibandingkan keping sebelum dan sesudahnya. 

Kura-kura bergerigi biasa hidup di air tawar; biasa ngumpet di cekungan-cekungan air dengan aliran yang tidak cukup deras.

Panjang tempurungnya dapat mencapai 24 cm, dengan lima buah keping sisik vertebral di tengah punggungnya.

Keping-keping vertebral ini memiliki tonjolan yang cenderung menghilang setelah dewasa. urutan panjang keping-keping itu adalah 2 = 3 = 4 > 5 > 1.

Lehernya terdapat garis-garis memanjang, kekuningan atau kemerahan.

Keping/sisik pada plastron (penutup dada dan perut) dengan coretan-coretan radial berwarna kehitaman, tebal atau tipis sampai kabur. 

Kura-kura Bergerigi, Satwa Liar di Pati yang Mulai Menurun Populasinya (budi santoso/BKSDA Jateng)

Penyebaran

Kura-kura bergeriki termasuk herpetofauna yang mempunyai penyebaran cukup luas. Mulai India bagian utara, Bangladesh, Burma, Cina, Kamboja, Vietnam, Thailand, Semenanjung Malaya hingga Indonesia dan Filipina.

Indonesia yang menjadi penyebaran kura-kura ini juga didapatkan menyebar di di Mentawai, Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali.

Satwa omnivore ini ditemukan di sungai-sungai yang terdapat di Cagar Alam Gunung Celering Kabupaten Jepara yang termasuk dalam pengelolaan KPHK Pati Barat, BKSDA Jawa Tengah.

Di alam liar, kura-kura ini memakan berbagai jenis serangga dan molusca. Namun demikian ia juga kerap kali memakan buah dan sayuran.(*) 

Berita Terkini