Pospenas Solo

Kabar Baik dari Pospenas IX Solo, Kemenag Targetkan 3.500 BUMPes Terbentuk Sampai Tahun 2024

Penulis: khoirul muzaki
Editor: sujarwo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Dekranasda Pemkot Surakarta Selvi Ananda mengunjungi stan UMKM di Pospesnas Expo stadion Sriwedari Solo

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren (Pospenas) Expo 2022 ikut meramaikan Pospenas 2022 yang berlangsung di Surakarta.

Pembukaan Pospenas Expo 2022 ditandai dengan penguntingan pita oleh Penasihat DWP Kemenag RI Eny Retno Yaqut didampingi Ketua Dekranasda Pemprov Jateng Atikoh Ganjar Pranowo dan Ketua Dekranasda Pemkot Surakarta Selvi Ananda.

Ikut juga jajaran pengurus DWP Kemenag serta perwakilan pondok pesantren. 

Baca juga: Menag Yaqut: Tema Pospesnas IX Sejalan Upaya Negara Bangkit dari Pandemi

Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama RI Eny Retno Yaqut mengatakan, Pospenas Expo menjadi bagian dari langkah strategis meningkatkan kemandirian pesantren dan penguatan ekonomi masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Tengah.

"Jelas ini program strategis dan juga realistis," ujar Eny Retno saat membuka Pospenas Expo 2022 di pelataran GOR Stadion Sriwedari. Kota Surakarta, Rabu (23/11/2022). 

Kemandirian ekonomi pesantren bukan mustahil diwujudkan. Ada sejumlah alasan yang membuat pesantren bisa menjadi kekuatan ekonomi bangsa ini. 

Pesantren memiliki SDM yang melimpah. Jumlah santri tercatat mencapai 4,4 juta yang tersebar di 37.626 pesantren di seluruh Indonesia. 

"Ini adalah pasar besar bagi penguatan ekonomi pesantren," kata Eny Retno.

Seiring penguatan SDM pesantren, kepercayaan dunia usaha terhadap pesantren juga makin terbuka. 

Menurut Eny, keterlibatan dunia usaha antara lain diwujudkan dengan menjadi bapak asuh bagi unit usaha di pesantren, peningkatan kapasitas manajemen dan sumber daya manusia, serta kerja sama bisnis yang saling menguntungkan. 

Termasuk membantu percepatan pengembangan ekosistem bisnis berbasis digital di pesantren, serta menjalin kolaborasi pesantren dan dunia usaha dalam pengembangan bisnis dan produk halal di Indonesia. 

"Ini juga yang terus dikembangkan Kemenag melalui program prioritas Kemandirian Pesantren," tandas Eny Retno.

Kemandirian ekonomi pesantren semakin nyata dengan komitmen pemerintah untuk membentuk Badan Usaha Milik Pesantren (BUMPes). 

Tahun 2024, pihaknya berharap terbentuk setidaknya 3.500 BUMPes. Langkah menuju terwujudnya itu terus dilakukan. 

Tahun ini, kurang lebih ada 500 pesantren mendapat Bantuan Inkubasi Bisnis. Program itu akan terus dikembangkan di tahun mendatang. 

Halaman
12

Berita Terkini