TRIBUNJATENG.COM - Racun yang digunakan pembunuh satu keluatga di Magelang sangat tinggi kadarnya.
Hal itu diungkapkan Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry berdasarkan hasil autopsi.
Organ dalam korban yaitu yang merupakan ayah, ibu dan kakak yakni Abas Ashar, Heri Riyani, dan Dhea Khairunisa, seperti terbakar.
Warnanya memerah.
Menurut Sumy hal tersebut lantaran racun yang dinilai mematikan.
Baca juga: Ayah Bejat di Tegal Lima Kali Cabuli Anaknya yang Masih 15 Tahun, Padahal Istri Ada di Rumah
Baca juga: Pembunuhan Ayah Ibu dan Kakak di Magelang, Pelaku Sudah 2 Kali Racuni Keluarganya, Motif Sakit Hati
Organ yang terlihat terbakar tersebut adalah tenggorokan, lambung, hingga otak.
"Dari tenggorok, lambung, usus, hati, jantung, paru, dan otak. Ya, merah seperti terbakar," katanya dalam konferensi pers di Polres Magelang, Selasa (29/11/2022).
Sumy mengatakan organ milik korban terlihat terbakar karena racun diproses oleh pembuluh darah dengan cepat.
Ia juga mengungkapkan kadar racun yang dipakai tersangka DDS alias Dhio (22) sangat tinggi.
"Karena proses cepat, memasuki pembuluh darah, sehingga mematikan. (Kadar racun) sangat tinggi," jelasnya.
Menurut dr Sumy, ketiga korban yakni AA, HR dan DK meninggal hanya dalam waktu antara 15-30 menit setelah mengkonsumsi minuman yang sudah dicampur racun oleh pelaku.
"Sekitar 15 sampai 30 menit (durasi korban meninggal setelah mengkonsumsi minuman yang sudah dicampur racun," kata dr Sumy Hastry Purwanti saat menghadiri olah tempat kejadian perkara di rumah korban dan juga pelaku di Jalan Sudiro, No.2, Gang Durian, RT10/RW1, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa (29/11/2022) siang.
"Organnya merah seperti terbakar," lanjutnya.
Terkait dengan jenis racun yang digunakan, menurut Sumy, saat ini tengah diperiksa oleh laboratorium forensik.
Motif: Sakit Hati karena Dibebani Ekonomi