"Setibanya tempat kejadian di tikungan atas Lawu Grand Forest, bus tidak dapat dikendalikan, seharusnya bus belok kiri menikung," ujarnya.
Karena bus lurus, kemudian menabrak pembatas jalan atau guardrail (pembatas besi), lalu meluncur ke jurang serta menabrak pohon. Sehingga bus terguling ke kiri dan berhenti.
Kasatlantas Polres Magetan AKP Trifona Situmorang mengatakan, bus Semeru Putra Transindo itu diduga mengalami kerusakan rem.
Akibatnya, sopir lepas kendali saat bus melalui jalur turunan curam.
"Diduga masalah rem karena sempat kita periksa ada bagian rem yang patah," kata Trifona di lokasi kejadian.
Khoirul, kondektur bus yang selamat dari kecelakaan tersebut menceritakan detik-detik musibah. Kata dia sang sopir sempat berteriak rem blong sebelum akhirnya bus masuk jurang.
"Sopir teriaknya 'rem blong, rem blong'. Saya lari ke bagian belakang bus," kata Khoirul, kondektur bus di Puskesmas Plaosan.
Khoirul yang mengaku badannya terbanting saat bus terperosok ke jurang sedalam 31 meteran, tidak mengalami luka.
"Dada saya sakit terbentur di dalam bus," ujarnya.
Sunardi, warga yang tinggal dekat lokasi kejadian, mengatakan sopir bus menjadi korban tewas terakhir yang dievakuasi.
Tubuh sopir disebut terjepit badan bus sehingga butuh waktu untuk dikeluarkan.
"Ada dua jam kita melakukan evakuasi karena terjepit kursi dan body mobil. Kita pakai linggis untuk evakuasi," ujar Sunardi di lokasi kejadian.
Penyambutan Jenazah
Tribunjateng.com mendatangi kediaman korban kecelakaan di Kelurahan Manyaran, Kota Semarang.
Tampak sejumlah warga tetangga sedang pasang tenda di rumah duka untuk persiapan kedatangan jenazah korban.