Xl axiata

Luncurkan Budi Daya Gurami di Bantul Karyawan XL Axiata Bantu Ekonomi Warga

Penulis: Abduh Imanulhaq
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Luncurkan Budi Daya Gurami di Bantul Karyawan XL Axiata Bantu Ekonomi Warga

TRIBUNJATENG.COM, BANTUL, 10 Desember 2022 - Karyawan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) yang tergabung dalam Majelis Taklim XL Axiata (MTXL) meluncurkan program budidaya “SmartFarm Ikan Gurami”.

Bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat Nasional Inisiatif Zakat Indonesia (LAZNAS IZI) Yogyakarta, program ini menyasar kelompok masyarakat pembudidaya Gurami di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Peresmian dilaksanakan secara langsung di Dusun Kergan, Kelurahan Tirtomulyo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Sabtu (28/11).

Group Head People Development XL Axiata, Nashrudin Ismail, mengatakan, “Budidaya ikan gurami ini menjadi salah satu pemenang dari program Hackathon yang diadakan oleh MTXL.

Budidaya ini juga memiliki nilai tambah membangun potensi wisata di Bantul.

Karena itu, budidaya ikan gurami ini masih sangat besar potensinya untuk dikembangkan.

Kami melihat budidaya ikan gurami sendiri relatif mudah untuk diterapkan di berbagai lapisan komunitas masyarakat.

Sangat cocok diaplikasikan di pedesaan.”

Program pemberdayaan zakat ini melibatkan sepuluh orang penerima manfaat yang dibimbing langsung oleh satu orang penyuluh perikanan berpengalaman.

Penerima manfaat mayoritas merupakan keluarga pra-sejahtera dengan penghasilan yang tidak menentu setiap harinya.

Para penerima manfaat merupakan para pekerja buruh kasar dan serabutan, sehingga mereka masih memiliki kekurangan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Para penerima manfaat diberikan bibit ikan gurami sebanyak 3.000 ekor, yang disebar ke dalam 20 kolam.

Selain itu, mereka pun diberikan pelatihan selama satu tahun oleh para ahli, yang berpengalaman di bidang budidaya ikan, beserta fasilitas untuk menunjang proses budidayanya.

Bibit ikan gurami yang telah diberikan kemudian dibudidaya dalam ukuran yang masih kecil untuk kemudian dibesarkan dalam beberapa bulan ke depan sampai siap untuk dikonsumsi.

Hasilnya kemudian dijual, untuk digunakan kembali pada proses pengadaan bibit selanjutnya.

Halaman
12

Berita Terkini