"Ada kata-kata dari Budiyanto. Apabila dilaporkan kepada pihak kepolisian dan RT, kita berdua akan menyusul mati," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Jumat (9/12/2022).
Saat itu, pegawai koperasi mengaku tidak melihat keberadaan Rudyanto.
Mereka hanya bertemu Dian dan Budi saja.
Ketua Apsifor Reni Kusumowardhani menduga, Margaretha meninggal pada Mei 2022, sedangkan Rudyanto, meninggal sebelum itu.
"Ada penarikan dana besar pada akhir Januari ke Februari 2022, tetangga juga merasakan bau bangkai."
"Maret, broker rumah bertemu Margaretha, ia diduga meninggal Mei," kata Reni, dalam konferensi pers pengungkapan kasus itu, Jumat.
Selain itu, ia juga menduga adanya kematian lain pada Oktober 2022.
Hal itu berdasarkan kalender di rumah yang ditandai seperti kultur keluarga China.
"Ada barang bukti kalender di belakang rumah yang tertanda pada 4 atau 5 Oktober 2022.
Sedangkan, kalender di kamar depan itu 22 Oktober," kata Reni.
Selain itu, ia juga menilai Dian meninggal terakhir lantaran kondisi rumah yang bersih dan pintu kamar Dian yang terkunci dari dalam.
"Sehingga kami tarik kesimpulannya, berdasarkan barang bukti, TKP, karakter, dan kebiasaan perilaku masing-masing, maka urutan kematian diperkirakan Rudyanto pertama, lalu Renny Margaretha, lalu Budyanto, baru Dian," jelas dia.
Sementara, Dokter Forensik Asri M. Pralebda, mengungkap penyebab kematian keempatnya wajar lantaran penyakit.
"Urutan kematian sebagai berikut. Pertama Rudyanto akibat permasalahan saluran cerna."
"Kedua Reni Margaretha Gunawan karena kanker payudara."