TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Alkitab kuno langka berbahasa Belanda tersimpan rapi di Gereja GPIB Pniel atau "Gereja Ayam" di Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Ketua II Pihak NJ Gereja GPIB Pniel Margaretha mengatakan, alkitab itu hanya ada dua di dunia, yang satu lagi disimpan di Belanda.
"Mengenai alkitab, di dunia ini hanya ada dua. Satu di gereja ini, satu di perpustakaan di Belanda," kata Margaretha saat ditemui di lokasi, Minggu (25/12/2022).
Baca juga: Tim Gegana Dikerahkan untuk Sterilisasi Gereja di Banyumas Saat Perayaan Natal
Margaretha menyebutkan, alkitab itu sempat rusak pada 1991, kemudian dibawa ke Belanda untuk diperbaiki.
"Dikirim ke Belanda untuk diperbaiki dan dikembalikan ke gereja ini tahun 1993," sebut Margaretha. Margaretha juga mengatakan, semua barang atau kursi dan meja di dalam Gereja Ayam tidak pernah diganti. "Jadi apa yang ada di tempat ini semuanya asli. 109 tahun tidak pernah diganti," kata Margaretha.
Adapun gereja yang berdiri di persimpangan Jalan H Samanhudi dan Jalan Gereja Ayam itu memiliki simbol ayam di atas bangunannya.
"(Simbol) ayam itu sebenarnya itu penangkal petir. Tetapi orang kami melihat itu, di dalam alkitab, itu Petrus menyangkal Tuhas Yesus selama tiga kali," ujar Margaretha.
Margaretha menyebutkan, simbol ayam sebenarnya tidak hanya ada di Gereja GPIB Pniel, tetapi juga gereja-gereja lain.
Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, 1,1 Juta Kendaraan Sudah Tinggalkan Ibukota Jakarta
Namun, pemerintah kemudian memberikan nama jalan khusus, di samping Gereja GPIB Pniel, yakni dengan nama Jalan Gereja Ayam.
"Tapi memang ini di Jalan Gereja Ayam, berarti pemerintah mengakui. Selain nama jalannya, ada ayamnya," kata Margaretha.
Gereja tersebut merupakan salah satu gereja tertua di Jakarta, yakni dibangun pada 1913 dan selesai dua tahun kemudian.
Margaretha mengatakan, Gereja Ayam dibangun sebagai kritik sosial pada zaman kolonial Hindia Belanda.
Saat itu, umat Protestan kesulitan mencari tempat ibadah. Sementara itu, para pejabat Hindia Belanda beragama Protestan bisa beribadah di Gereja Immanuel, Gambir, Jakarta Pusat.
"Gereja Immanuel itu khusus untuk pejabat-pejabat. Pejabat negara Belanda saat itu. Yang punya jabatan ibadah di situ," tutur Margaretha.
Baca juga: Presiden AS Donald Trump Disemprot Pendeta Gara-gara Foto Bawa Alkitab di Depan Gereja
"Makanya dibangun gereja ini, buat rakyat, siapa saja boleh datang," imbuh Margaretha.