Ucapan Tahun Baru 2023 Berbagai Bahasa di Dunia
TRIBUNJATENG.COM - Tahun 2022 akan segera berakhir dalam hitungan jam dan berganti menjadi tahun baru 2023.
Semua orang menyambut datangnya tahun baru dengan caranya masing-masing.
Tahun ini Anda mungkin ingin memberikan Ucapan Selamat Tahun Baru dari berbagai bahasa di dunia biar anti mainstream.
Biasanya kita akan ramai-ramai mengatakan 'selamat tahun baru' saat tengah malam pergantian tahun.
Atau jika ingin berbeda menggunakan bahasa Inggris maka mengucapkan Happy New Year'.
Agar tidak melulu mengucapkan menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris, berikut adalah ucapan selamat tahun baru dari berbagai bahasa di dunia.
- ucapan tahun baru bahasa Belanda : gelukkig nieuwjaar (dibaca ghelekekh nyuyaar)
- China: 新年快乐 (dibaca: xi nian kuai le)
- Perancis: Bonne Annee (dibaca: bon anni)
- Arab: عام سعيد (dibaca: aam said)
- Filipina: maligayang bagong taon
- Jepang: 明けましておめでとうございます(dibaca: Akemashite omedetou gozaimasu)
- Italia: felice anno nuovo
- Rusia: С Новым Годом (S novim godom)
- Spanyol: feliz año nuevo
- Vietnam: chúc mừng năm mới
- Korea: 새해 복 많이 받으세요(dibaca: saehae bog manh-i bad-euseyo)
- Hindi: नया साल मुबारक हो (dibaca: Naya saal mubarak ho)
- Thailand: สวัสดีปีใหม่ (dibaca: sawadhi pi mai)
- Turki: mutlu Yıllar
- Hawaii: hauʻoli makahiki hou
- Swahili: heri ya mwaka mpya
- Afrika: gelukkige Nuwe Jaar
Ini Alasan Masyarakat Mesopotamia Rayakan Tahun Baru Pada Bulan Maret 2023
Pergantian tahun merupakan salah satu budaya perayaan yang menandai dimulainya hitungan hari pertama pada tahun berikutnya.
Pergantian tahun pada kalender Masehi jatuh pada 31 Desember 2022. Awal tahun dimulai pada tanggal 1 Januari, begitu pula di Indonesia.
Namun masyarakat Mesopotamia, masyarakat yang hidup di tepian sungai Efrat dan Tigris di Negara Iraq, merayakan pergantian tahun setiap tanggal 20 atau 21 atau 22 Maret.
Pada tahun 2023, mereka akan merayakannya di tanggal 21 Maret.
Mereka merayakannya saat matahari berada tepat di atas khatulistiwa.
Perbedaan tersebut terjadi karena masyarakat Mesopotamia tidak memperhitungkan seperempat hari yang tersisa dalam satu tahun.
Dilansir dari Time.com, pada 46 Sebelum Masehi, Seorang Kaisar Roma bernama Julius Caesar memutuskan untuk mengganti penanggalan.